harfam.co.id, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada penutupan perdagangan Kamis (04/04/2024) didorong oleh aktivitas sektor jasa Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan. . Rupee menguat 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rs 15.893 per dolar AS dari Rs 15.920.
Analis ICDX Taufan Dimas Hareva mengatakan di Jakarta, Kamis (4/4/2024): “Aktivitas sektor jasa AS lebih lemah dari perkiraan, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap tindakan agresif Federal Reserve yang juga melemahkan indikatornya. Rp. ).
Taufan mengatakan, kinerja rupiah kemungkinan akan menguat menjelang akhir pekan ini, seiring melemahnya kinerja dolar AS pada sesi sebelumnya menyusul rilis data ekonomi Amerika Serikat yang mixed. lebih kuat. Jasa ADP tidak berubah, namun angka PMI jasa ISM lemah.
Perubahan ketenagakerjaan ADP AS naik menjadi 184 ribu di bulan Maret, mengalahkan kenaikan 155 ribu di bulan Februari dan konsensus pasar sebesar 148 ribu.
Sementara itu, PMI jasa ISM AS turun menjadi 51,4 di bulan Maret dari 52,6 di bulan Februari, di bawah ekspektasi sebesar 52,7. Selain itu, komentar Presiden Bank Sentral AS Jerome Powell terkait penurunan suku bunga juga memberikan tekanan pada dolar AS.
Jerome menegaskan kembali kesediaan bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga, meskipun berdasarkan data.
Pada saat yang sama, pengumuman Presiden Fed Atlanta Rafael Bostic mengenai penurunan suku bunga pada kuartal terakhir tahun 2024 juga menarik perhatian khusus.
Kurs Antar Dolar Bank Indonesia (JISDOR) naik menjadi Rp 15.923 per dolar AS pada Kamis.