harfam.co.id, JAKARTA — Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI UMJ) menggelar pelatihan korespondensi pada Selasa (25 Juni 2024) khusus bagi tenaga pengajar, pengelola program, dan pengelola UPT.
Pelatihan dilaksanakan di aula KH. Mas Mansoer Lantai 4 Gedung FAI UMJ, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDI) dalam pelayanan administrasi khususnya persuratan.
Karena mengangkat topik “Mengembangkan potensi manusia yang kompeten dan kreatif”, Wakil Dekan II FAI UMJ dr. Romlah, M.Pd. Beliau menceritakan bahwa pelatihan ini diadakan berdasarkan analisis kebutuhan.
“Tenaga pengajar, kepala dinas pendidikan dan pengelola UPT sangat erat kaitannya dengan pelayanan. Oleh karena itu pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kompetensi di bidang persuratan,” kata Romlah saat membuka sambutan dikutip dari keterangan tertulis, Rabu. (26-06-2024).
Dijelaskannya, pelatihan korespondensi ini merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya terkait penggunaan tools Microsoft Excel. Romlah berharap pelatihan tersebut dapat meningkatkan keterampilan tenaga pengajar, pengelola pendidikan dan pengelola UPT untuk meningkatkan kualitas pelayanan baik internal maupun eksternal.
Pelatihan menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten. Ketiganya adalah Andry Zakariya, S.ST., M.Kom. dari Kementerian Sekretariat Negara RI, Hafidz Atamim, S.Com. dari PT Nurul Fikri Citra Inovasi dan Dr. Khaerunnisa, M.Pd. dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ.
Total ada sekitar 25 peserta yang mengikuti rangkaian pelatihan dengan antusias dan menyeluruh. Pada sesi pelatihan pertama bersama Hafidz Atamim, para peserta diperkenalkan dengan jenis-jenis dan komponen-komponen huruf.
Hafidz juga menjelaskan kegunaan Microsoft Word dan ciri-ciri fungsinya untuk memudahkan pekerjaan menulis surat. Peserta berlatih membuat surat secara langsung menggunakan Microsoft Word.
Pada sesi pelatihan kedua bersama Andry Zakaria, para peserta diperkenalkan dengan sistem korespondensi Sekretaris Negara Republik Indonesia. Andry menjelaskan secara rinci perbedaan surat resmi, nota dan perintah.
Dalam pelatihan tersebut, Andry memberikan pemahaman mengenai pembuatan surat, mulai dari jenis, susunan, alat tulis, penomoran hingga aturan tanda tangan dan segel yang diterapkan di Kementerian Sekretaris Negara RI.
Menurutnya, para staf pengajar, direktur pendidikan, dan kepala UPT FAI UMJ dapat mengacu pada aturan korespondensi yang ditetapkan universitas. Andry juga memberikan contoh kontekstual terkait korespondensi di UMJ agar peserta mudah memahaminya.
Sedangkan pada sesi pelatihan ketiga bersama Khaerunnis, peserta diajak memperdalam pemahaman tentang surat resmi. Tak hanya fungsi dan strukturnya, guru Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBSI) ini menjelaskan lebih detail tata bahasa yang digunakan dalam huruf.
Salah satu peserta, Yusran Rumuar, S.E. mengaku beruntung bisa mengikuti pelatihan tersebut karena memberikan ilmu korespondensi. “Perwakilannya kompeten, bahkan ada yang dari Kementerian Sekretaris Negara. “Sangat berguna untuk pekerjaan saya kedepannya,” ucapnya.
Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapat Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada 5 Maret 2024. Tahun ini, UMJ yang merupakan kampus tertua di antara 173 PTMA menghasilkan 22 guru besar yang salah satunya masih berusia sangat muda yakni di Berusia 33 tahun di bidang hukum. UMJ juga mempunyai 16 program pendidikan dengan akreditasi unggul, 2 program pendidikan dengan akreditasi A.
Dengan akreditasi unggul tersebut, UMJ sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) tertua, UMJ dapat meningkatkan profesionalisme dan produktivitas serta memantapkan budaya keilmuan unggul yang berlandaskan Al Islam Kemuhammadiyahan. UMJ telah melahirkan tidak kurang dari 51.093 alumni yang tersebar luas dan aktif di berbagai bidang serta berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia.