0
0
JAKARTA – Email palsu atau disebut juga phishing adalah salah satu metode penipuan online yang paling umum digunakan untuk mencuri informasi pribadi, keuangan, atau informasi sensitif lainnya.
Untuk mencegahnya, kata Direktur Tindak Pidana Siber Brigjen Pol. Humawan Bio Aji mengatakan pengguna harus selalu waspada saat menerima email.
“Masyarakat perlu melakukan cross check dan tidak hanya mengklik link atau link yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal,” ujarnya.
Berikut beberapa tips menghindari penipuan yang melibatkan penggunaan surat palsu: 1. Perhatikan alamat pengirim – periksa dengan cermat alamat email pengirim. Alamat email palsu sering kali terlihat mirip dengan alamat email asli, namun memiliki sedikit perbedaan, seperti penambahan kata, angka, atau simbol.
– Pastikan alamat email pengirim berasal dari organisasi atau bisnis yang sah. Informasi kontak resmi dapat ditemukan di situs web organisasi.
– Hindari mengklik link atau membuka lampiran dari alamat email yang tidak dikenal atau mencurigakan.
2. Perhatikan isi emailnya – email palsu sering kali berisi pesan-pesan mendesak, menakutkan, atau menggairahkan untuk mengajak korban bertindak.
– Tinjau isi email dengan cermat. Surat palsu sering kali mengandung kesalahan tata bahasa, ejaan, atau format yang tidak profesional.
– Berhati-hatilah terhadap email yang meminta Anda memasukkan informasi pribadi atau keuangan, seperti nomor kartu kredit, kata sandi, atau detail bank. Organisasi yang sah tidak meminta informasi jenis ini melalui email.
3. Verifikasi – Jika Anda ragu dengan keabsahan sebuah email, hubungi langsung instansi atau perusahaan terkait melalui website resminya atau nomor telepon yang tertera pada website tersebut.
– Jangan pernah membalas email phishing atau mengeklik tautan di dalamnya.
– Laporkan email phishing kepada otoritas terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) atau platform email Anda.
