December 8, 2024
Titip Pembinaan Remaja dan Calon Pengantin pada Tokoh Agama, BKKBN: Agar Lebih Siap dan Dewasa

Titip Pembinaan Remaja dan Calon Pengantin pada Tokoh Agama, BKKBN: Agar Lebih Siap dan Dewasa

0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

harfam.co.id, Jakarta – Umat beragama memegang peranan penting dalam tumbuh kembang remaja dan calon pengantin menjelang perjalanan pulang.

Oleh karena itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Hasto Warduyo, menyerahkan remaja dan calon pengantin kepada umat beragama se-Provinsi Maluku. Mereka diharapkan mampu mempersiapkan calon pengantin yang berkepribadian matang.

“Kami serahkan kepada pemuka agama untuk mempersiapkan remaja atau orang dewasa untuk menikah. Berbicara pada webinar Penguatan Peran Umat Beragama dalam Upaya Pencegahan Stunting di Provinsi Maluku, Kamis 22 Agustus 2024, Dr. Hesto mengatakan, “Perlu diketahui bahwa usia menikah sangat penting karena banyak perceraian yang disebabkan oleh ketidakdewasaan.”

Menurut Dr. Hesto, sejak tahun 2014, angka perceraian meningkat pesat. Jumlah tersebut sebelum tahun 2013 hanya 250 ribu orang, kini tercatat lebih dari 500 ribu orang yang bercerai.

Hasto melanjutkan, sebagian besar yang menggugat cerai adalah perempuan. Lebih dari 70% tuntutan hukum datang dari pasangan. Namun, bukan berarti pasangan Anda buruk. Itu benar karena suami tidak bertanggung jawab.

“Kalau dilihat dari alasan perceraiannya karena masalah kecil dan berjangka panjang. Dijelaskannya: Masalah ekonomi nomor dua.

Sesungguhnya keluarga haruslah orang-orang terdekat yang membawa kebahagiaan, kedamaian dan kebebasan, atau keluarga Sakineh Mawdadeh dan Varahmeh.

Hesto menambahkan, pasangan muda yang baru menikah menjadi salah satu faktor penentu masa depan negara.

“Kita sedang memasuki titik kritis demografis,” kata Dr. Hesto “Padahal remajalah yang menentukan kita sukses atau tidak, sejahtera atau sengsara.”

Oleh karena itu, ia berharap pernikahan yang dilakukan saat ini bukanlah pernikahan dini dan tidak dipaksa menikah lalu putus sekolah. Bukan pula pernikahan yang berujung pada kehamilan ganda. Selain itu, kehamilan meningkatkan angka perawakan pendek. “Itulah yang sebaiknya kita hindari,” jelas Dr. Hesto.

Dokter kandungan juga mengirimkan pesan untuk memastikan pertumbuhan populasi yang seimbang.

Oleh karena itu, seorang perempuan diharapkan memiliki rata-rata 2,1 anak. Artinya rata-rata perempuan mempunyai dua anak atau kurang.

Dr. Hesto mengatakan: “Untuk mencegah lahirnya anak pendek, kualitasnya harus baik. Harap atur jarak kehamilan menjadi tiga tahun.”

Kami juga mengandalkan karakteristik keluarga. Jangan lupa bahwa wanita itu mampu. Sebab perempuan merupakan salah satu faktor penentu keberlangsungan keluarga. Ia menambahkan: “Bahkan peran perempuan dalam keluarga pun unik.

Sebagai bentuk dukungan, Pj Gubernur Maluku Ir. Sadali berharap para pemuka agama dapat berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting pada anak.

Para pemuka agama juga diharapkan memahami berbagai situasi yang terjadi di bidang pekerjaannya. Khususnya bagi remaja putri dan calon pengantin, serta memiliki pemahaman mengenai penyebab perawakan pendek dan cara pencegahannya. Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan: “agar para pemuka agama dapat menunjukkan perannya dalam mencegah stunting di bidang pekerjaannya.”

Sadali melanjutkan, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi Maluku meningkat menjadi 28,4 persen.

Langkah strategis yang diambil difokuskan pada upaya pencegahan melalui intervensi lintas sektoral. Hal ini mencakup partisipasi tokoh agama dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan di semua tingkatan di wilayah Provinsi Maluku.

Saadali menambahkan, Dengan strategi yang sistematis dan terkoordinasi, semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektoral untuk mencegah dan menangani perawakan pendek, diharapkan dapat mengurangi penyebaran perawakan pendek di Maluku.

Diharapkan kepada para pemuka agama mempunyai kemampuan dalam memberikan informasi dan memberikan informasi yang akurat dalam bidang pencegahan dan pengobatan perawakan pendek pada anak. Dengan cara ini diharapkan masyarakat lebih memahami dan memperhatikan kesehatan anak serta mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link