harfam.co.id, Jakarta – Sejak diluncurkan pada 19 Januari 2024, Palworld telah menarik perhatian para pemain di berbagai negara.
Buktinya, sejauh ini sudah ada 19 juta pemain yang memainkannya di Steam dan Xbox. Jadi wajar jika developer bermasalah memanfaatkan kesuksesan ini.
Sebuah artikel mengenai kemunculan aplikasi game Palworld di platform Apple App Store dan Google Play menarik perhatian pembaca channel Tekno harfam.co.id pada Sabtu (3/2/2024).
Selain itu, pemberitaan tentang pengalaman menggunakan Galaxy S24 Ultra saat menonton konser Coldplay di Singapura dan permintaan maaf Mark Zuckerberg kepada orang tua korban pelecehan anak di sidang Senat juga sangat diminati.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa cek dibawah ini.
1. Hati-hati, muncul game Palworld palsu di App Store dan Play Store
Tak bisa dipungkiri, Palworld tengah menarik perhatian para pemain di seluruh dunia. Sayangnya kepopuleran game ini dijadikan celah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat versi palsunya.
Mengutip informasi PC Gamer, Sabtu (2/3/2024), Pocket Pair selaku pengembang Palworld baru-baru ini mengumumkan bahwa game garapannya tidak tersedia untuk perangkat seluler.
Pengumuman ini disebabkan banyaknya aplikasi palsu yang beredar di sejumlah toko aplikasi.
Baca lebih lanjut di sini
Samsung resmi meluncurkan Galaxy S24 Ultra untuk pasar Indonesia. Pre-order smartphone ini berlanjut hingga 6 Januari 2024.
Lewat Galaxy S24 Ultra, Samsung kembali mengandalkan kamera sebagai salah satu fitur andalannya. Faktanya, smartphone ini meneruskan warisan pendahulunya, Galaxy S23 Ultra, yang digambarkan sebagai smartphone konser andalan.
Sebutan tersebut diberikan tanpa alasan, karena Galaxy S23 Ultra dibekali kemampuan zoom yang sangat baik. Samsung telah melakukannya lagi dengan Galaxy S24 Ultra dan bahkan meningkatkan kemampuannya.
Baca lebih lanjut di sini
CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini meminta maaf kepada orang tua atau keluarga korban eksploitasi anak di media sosial selama sidang Senat yang memanas.
Permintaan maaf tersebut muncul ketika Zuckerberg, yang perusahaannya memiliki platform media sosial Facebook dan Instagram, menjawab pertanyaan pada sidang Kehakiman Senat tentang dampak media sosial terhadap anak-anak.
Sesi tersebut membahas eksploitasi seksual online terhadap anak-anak (Child Exploitation), serta para CEO Discord, Snap, X, dan TikTok, serta menampilkan video anak-anak yang berbicara tentang pengalaman mereka dengan intimidasi online, pelecehan, dan banyak lagi yang mereka lakukan
Baca lebih lanjut di sini