harfam.co.id, JAKARTA — Tenaga kesehatan masyarakat, dr. Ngbila Salama menyarankan masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi flu secara mandiri untuk mencegah batuk dan pilek pada masa transisi pasca-Aid. Vaksin flu tersedia sejak usia enam bulan dan sangat penting bagi kelompok usia rentan.
“Anak-anak kecil, ibu hamil, orang di atas 50 tahun, lansia, dan petugas kesehatan termasuk yang direkomendasikan untuk menerima vaksin flu,” kata Ngabila saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (16/04/2024).
Selain itu, penderita penyakit penyerta sedang hingga berat seperti hipertensi, diabetes, stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal kronis, dan penyakit autoimun juga memerlukan vaksin flu. Ngabila mengungkapkan biaya vaksinasi flu sekitar R200.000.
Vaksin flu diberikan setahun sekali. Jarak waktu pemberian dengan vaksin lain minimal 14 hari, kecuali vaksinasi meningitis yang dapat diberikan secara bersamaan dalam satu hari.
Vaksin bisa didapat di klinik atau rumah sakit yang menyediakan layanan vaksinasi, kata Ngabila yang berpraktik di RSUD Tamansar, Jakarta Barat.
Ngabila mengaku sempat mendapat vaksinasi flu. Manfaatnya perlu dirasakan.
“Saya pribadi bisa bersaksi, saya hanya mendapat vaksinasi flu satu kali dalam hidup saya, sekitar sebulan yang lalu,” ujarnya.
Setelah divaksin, ia mengaku tidak pernah mengalami gejala batuk, pilek, atau flu. Selain itu, badan terasa sehat dan teratur.
“Saya belum merasa gejala batuk dan pileknya seperti flu,” kata Ngabila.