harfam.co.id, Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melakukan lelang aset (asset sale) peralatan non-produksi milik perseroan. Lelang aset peralatan dilakukan melalui Dinas Properti dan Pelayanan Lelang Pemerintah Purwakarta (KPKNL) melalui lelang terbuka secara online (e-auction) tanpa partisipasi juru lelang dalam bentuk penawaran tertulis.
Fendi Devanto, Vice President, Corporate Secretary Vasquita Concrete Precast, mengatakan lelang akan dilaksanakan mulai 28 Februari 2024 hingga 4 Maret 2024 melalui pengumuman, tender, dan pemilihan pemenang.
Total nilai buku peralatan yang dilelang adalah Rp0, dan total nilai cap lelang berdasarkan nilai pasar adalah Rp8,29 miliar. Jumlah yang diterima pada lelang berikutnya adalah $11,23 miliar.
“75% dari hasil lelang aset peralatan akan digunakan sebagai sumber pelunasan skema pembayaran kepada pemberi pinjaman Tranche A dan Tranche B. Namun sisanya akan digunakan sesuai dengan ketentuan cash cascade dari dunia. Kesepakatan, jelas Fendi dalam keterangannya di bursa, Sabtu (16 Maret 2024).
Lelang aset peralatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi Nomor 8/SK/WBP/PEN/2024 tanggal 29 Januari 2024 tentang penghentian pengakuan dan penjualan aset tetap PT Vaskita Concrete Precast Tbk LLC. Upaya pelaksanaan perjanjian damai (homologi) yang diratifikasi Dewan Yudisial pada 28 Juni 2022.
“Lelang aset peralatan (asset sale) akan meningkatkan likuiditas operasional dan memperkuat kelangsungan bisnis perseroan,” kata Fundy.
Sebanyak 72 buah peralatan yang akan dilelang, terbagi dalam 6 lot. Rinciannya, batch 1 terdiri dari 2 unit genset, 11 unit truk pengaduk beton, dan 1 unit wheel loader. Lot 2 terdiri dari 2 mixer beton, 1 dump truck, 2 genset dan 1 pabrik pencucian pasir. Lot 3 terdiri dari 1 dump truck, 5 genset, 1 mesin cuci pasir dan 1 wheel loader.
Lot 4 terdiri dari 2 buah mixer beton, 1 buah dump truck, 2 buah genset, 5 buah mixer dan 5 buah wheel loader. Gelombang kelima meliputi 2 buah alat pengaduk beton, 2 buah genset, 6 buah truk pengaduk beton, dan 5 buah wheel loader. Terakhir, Lot 6 terdiri dari 2 alat pengaduk beton, 2 genset, 5 truk pengaduk beton, dan 5 wheel loader. Selain itu, mulai 14 Maret 2024, proses pengalihan aset akan dilakukan secara bertahap.
Sebelumnya diberitakan, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) atau Waskita Beton terdaftar di unit (asing) Grup Waskita dan Grup Waskita sebesar 81% dari nilai kontrak baru sebesar Rp 1,74 triliun pada 2023. 19%.
Poerbaiu Ratsunu, Presiden Waskita Beton Precast FX, mengatakan keberhasilan tersebut merupakan pertanda baik bahwa perusahaan semakin percaya diri untuk mengerjakan proyek lainnya. Berdasarkan kategori pekerjaan, kontrak baru didominasi oleh prefabrikasi (53%), Readymix (43%) dan jasa konstruksi (4%).
“WSBP terus mempercepat penandatanganan kontrak baru di seluruh sektor usaha untuk menjamin keberlanjutan,” kata Poerbau dalam keterangan resmi, Kamis (18/1/2024).
Beberapa proyek yang diterima adalah Proyek Jalan Serang-Panimbang, Proyek Pembangunan Velodrome Jakarta, LRT Fase 1B – Manggarai, dan Proyek Jalan Tertutup KIPP di Zona IKN. Proyek kontrak dalam negeri yang diberikan antara lain pembangunan Tol Jakarta Cikampek 2 Selatan Seksi 3, proyek Gedung Administrasi Presiden dan Gedung Pendukung Kawasan Istana, serta Proyek Kantor 4 Kemenko IKN.
Memperluas pangsa pasar saat ini menjadi salah satu prioritas WSBP. Perseroan terus fokus pada likuiditas nasabah dan kesehatan keuangan untuk menjaga arus kas yang baik bagi WSBP. “WSBP selalu menjaga kecukupan likuiditas untuk menutupi modal kerja dan kewajiban perseroan kepada kreditur,” imbuhnya.
Waskita Beton Precast juga berupaya untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk terbaik dan berkualitas tinggi. Hal ini terus dilakukan WSBP untuk menjaga kepuasan pelanggan. Kualitas produk yang baik dan pengiriman yang tepat waktu menjadi salah satu prioritas WSBP dalam menjaga hubungan dengan pemilik proyek.
Tak hanya itu, WSBP mengaku selalu menerapkan praktik tata kelola dan manajemen risiko yang baik dalam setiap operasionalnya.
Manajemen menjelaskan, WSBP menargetkan peningkatan nilai kontrak baru sebesar 15-20% pada tahun 2024. Hal ini diimbangi dengan program kerja strategis WSBP melalui optimalisasi aset perusahaan, pengembangan produk baru yang inovatif menjawab permintaan pasar, dan kewirausahaan. Perubahan tersebut ditunjukkan melalui perbaikan manajemen operasional dan arus kas.
Selain itu, AFSP berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan ketentuan perjanjian damai yang mempunyai kekuatan hukum tetap. WSBP selalu memastikan seluruh program transformasi baru dilaksanakan sesuai dengan tujuan pemulihan kinerja pasca restrukturisasi.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) turut andil dalam mega proyek IKN Nusantara. Hal ini dicapai melalui komitmen untuk memasok campuran siap pakai berkualitas tinggi ke berbagai proyek yang berlokasi di Penyam Paser Utara.
Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah Proyek Markina KSO Jalan Aksial Sisi Barat Sisi Barat senilai $11,3 miliar dari pemilik PTPP. Ini adalah proyek jalan akses KIPP (Kawasan Pemerintahan Pusat) di Gedung Negara dan Kantor Presiden.
Selain itu, Jalan Sumbu Kebangsaan Barat, Jalan Sumbu Kebangsaan Timur IKN Nusantara merupakan bagian jalan yang telah dipasang teknologi Public Use Tunnel (MUT) oleh IKN Nusantara. Untuk proyek jalan akses ini, WSBP memasok 4.387 m3 Readymix Fc 10, Fc 15, Fc 20, Fc 22, Fc 25, Fc 30 dan Fc 35, yang dikirim dari pabrik beton Sepaku yang berjarak 10-15 km. dari lokasi.
Berkat lokasi yang strategis ini, BP Sepaku dapat mengirimkan campuran jadi tepat waktu dan menjaga kualitas produk tetap konsisten.
“Kami sudah melakukan pengiriman sejak Februari 2023 dan berencana menyelesaikannya pada 2024. Hingga saat ini progres pengirimannya sudah mencapai 44,4 persen,” kata Fundy Devanto, Sekretaris Perusahaan Waskita dan Vice President perusahaan beton pracetak itu, Jumat (2/2/2024).
Diketahui, dengan kapasitas produksi 78 m3 per jam, BP Sepaku mampu memproduksi Readymix (Fc 10 – Fc 35, Fs 45, K 100-K350) sebanyak 1716 m3 per hari.
Dengan kapasitas produksi yang besar, WSBP memasok ready mix untuk berbagai proyek pemerintah, jalan, dan air minum. Fundy menambahkan, WSBP fokus melanjutkan dan mempercepat pengiriman produk ke IKN.
Saat ini sedang berlangsung pembangunan IKN tahap pertama di KIPP. Penyelesaian kawasan ini diyakini akan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia dengan masuknya investor dalam jumlah besar sehingga berdampak pada taraf hidup masyarakat. . Kami berharap seluruh pesanan pasokan proyek ini dapat selesai tepat waktu, tergantung ketersediaan pabrik beton dan sumber daya yang memadai.
WSBP selanjutnya akan menjajaki kemungkinan pengembangan proyek lain di IKN, seperti proyek residensial, hotel, dan fasilitas umum lainnya.
“Saat ini kami memiliki tambang di Palu yang memfasilitasi pasokan material siap pakai ke pabrik beton,” kata Fundi.
Melalui proyek ini, WSBP berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan IKN Nusantara dengan menawarkan segala produk yang berkualitas. Selain itu, WSBP senantiasa mendukung dan menerapkan manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang baik untuk memperoleh proyek-proyek yang memiliki financial standing yang baik.