December 21, 2024
Waspada Mpox, Indonesia Aktifkan Kembali Sistem Deteksi Dini Penyakit Menular

Waspada Mpox, Indonesia Aktifkan Kembali Sistem Deteksi Dini Penyakit Menular

0 0
Read Time:2 Minute, 10 Second

harfam.co.id, Jakarta Indonesia meningkatkan kesadaran akan Mpox atau demam berdarah pada acara Indonesia Africa Forum (IAF) di Bali pada 1-3. September 2023.

“Pak Presiden memutuskan kita akan membuka kembali kartu kendali elektronik yang dulu dikenal dengan Pedulilindungi,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024.

Upaya ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus Mpox terbaru yang berpenampilan 1b yang lebih berbahaya dari 2b.

“Kematian pada clade 1b lebih banyak dibandingkan sebelumnya di Indonesia, di Asia paling banyak 2b,” kata Budi.

Klas 1b lanjutan Budi memiliki angka kematian hampir 10 persen dibandingkan sebelumnya yakni 0,1 persen. Cara kerja diagram kendali elektronik

Proses kartu kendali elektronik serupa dengan aplikasi Pedulilindunga. Seluruh petugas imigrasi akan memindai kode QR yang mencatat riwayat perjalanan. Nanti akan muncul notifikasi berwarna kuning, hijau, dan merah.

“Kalau hijau ya tidak perlu dilakukan apa-apa. Kalau kuning, kalau merah baru kita cek suhunya, kalau ternyata tinggi dan ada ruam, akan diambil PCR,” kata Budi, kata Antara. . .

Kementerian Kesehatan telah melengkapi dua mesin PCR yang mampu mendeteksi gejala Mpox dalam waktu 30-40 menit, masing-masing disimpan di Jakarta, Cengkareng, dan Bali.

“Tempat tersebut dipilih karena KTT Asia-Afrika akan diselenggarakan di Indonesia,” ujarnya.

Dengan adanya PCR kit, jika diketahui suhu tubuh tinggi maka dapat dilakukan tes untuk melihat dalam waktu singkat apakah positif Mpox atau tidak.

Jika positif, maka akan segera diisolasi di fasilitas yang tersedia di rumah sakit. Dinas Kesehatan juga sudah menyiapkan obat Mpox seperti antibiotik. Begitu pula reagen tes PCR Mpox yang dikirim ke Bali.

Karena antibodinya sudah kita siapkan, sudah dikirim ke Bali, ada juga yang masih di Jakarta dan reagen untuk PCR sudah kita siapkan dan selesai semua, reagen untuk Whole Genom Sequencing, kata Budi.

WHO menetapkan Mpox sebagai Ancaman Kesehatan Global/status PHEIC pada 14 Agustus 2024.

Menurut komite darurat WHO, ada kemungkinan penyakit ini akan terus menyebar ke negara-negara di Afrika dan bisa mencapai Afrika. Oleh karena itu, status mpox direkomendasikan sebagai PHEIC, sebagaimana tercantum di situs WHO.

Saat mengumumkan situasi mpox sebagai PHEIC, Tedros mengatakan penyebaran penyakit yang menyerang area kulit ini sangat cepat di Kongo timur. Setelah itu, laporan dari banyak negara di Kongo juga mengkhawatirkan.

Dinyatakannya Mpox sebagai darurat global bukan berarti penyakit ini bisa menjadi pandemi seperti COVID-19.

Pada tanggal 20 Agustus 2024, Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengeluarkan pernyataan yang membahas masalah ini. Dalam jumpa pers, Kluge mengatakan kepada wartawan bahwa Mpox bukanlah penyakit baru seperti COVID-19.

“Mpox bukanlah COVID baru. Kami tahu cara mengendalikan mpox dan di kawasan Eropa, langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk menghilangkan wabah ini sepenuhnya,” katanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link