harfam.co.id, JAKARTA – Terapi dosis rendah berupa terapi termal uap air mampu menyembuhkan pembesaran prostat, menurut seorang ahli urologi. Terapi termal uap air untuk pengobatan kanker prostat merupakan standar tertinggi di dunia saat ini.
Obat ini menggunakan frekuensi radio untuk menghasilkan energi berupa uap air, kata Dr Adistra Imam Satjakosomah dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Terapi termal uap air dilakukan oleh lulusan universitas Indonesia dengan menyuntikkan uap air ke dalam prostat. Prosedur ini membunuh jaringan prostat untuk mengecilkan prostat.
Menurut Edistra, obat ini disarankan untuk pasien yang ukuran prostatnya tidak terlalu besar, antara 30 hingga 80 mL.
Ia mengatakan, terapi termal uap air bisa dilakukan dalam waktu 15 hingga 20 menit. Pasien cenderung tidak mengalami rasa sakit, pendarahan, infeksi, dan komplikasi akibat operasi. Selain itu, ejakulasi dan disfungsi ereksi dapat terjadi.
Audystra mengatakan terapi termal uap air dapat membantu menghindari ketergantungan pada obat perangsang prostat yang harus diminum seumur hidup, yang dapat memicu banyak penyakit menular seksual.
“Tujuan utamanya adalah menjauhkan pasien dari obat-obatan, meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi kekambuhan,” katanya.
Ia mengatakan, penggunaan obat ini harus berdasarkan evaluasi dokter ahli. Jika pembesaran prostat parah, lanjutnya, maka dokter mungkin akan menawarkan jenis pengobatan lain, seperti operasi laser prostat.
“Thulium merupakan salah satu jenis laser terbaru di dunia. Dengan laser ini, dimungkinkan untuk melakukan prosedur bedah laser prostat, seperti prosedur enukleasi, yaitu memisahkan jaringan prostat dari kulit, atau kapsul prostat. Namanya laser thulium. Enukleasi prostat, thulep atau laser serat thulium (Thuflep),” jelasnya.
Selain itu, menurutnya, operasi yang disebut reseksi uap thulium pada prostat (ThuVARP) juga sedang dilakukan.
Edistra menjelaskan, pembesaran prostat merupakan kondisi yang menyerang pria berusia di atas 50 tahun. Pada pria pada kelompok normal ini, pembesaran prostatnya sekitar 50 persen.
“Prostat merupakan organ reproduksi laki-laki, sehingga meski penyakit prostat dirawat, laki-laki tetap bisa mengalami gangguan tidur,” ujarnya.