0
0
harfam.co.id, JAKARTA — Xiaomi memberikan informasi detail mengenai inovasi yang digunakan dalam proses produksinya. Sementara itu, Tesla telah membatalkan rencana ambisiusnya untuk menjadikan interior mobilnya menjadi satu kesatuan.
Proses Tesla dikenal sebagai gigacasting, dan Xiaomi menggunakannya bersama dengan stamping untuk memproduksi SU7.
Xiaomi mengklaim bahwa mereka adalah satu-satunya perusahaan mobil domestik yang menggunakan dua teknologi: material paduan cor yang dikembangkan dan sistem cluster perangkat cor besar.
Tesla memelopori penggunaan pengecoran bertekanan skala besar, yang dapat menggantikan banyak komponen individual yang dapat dirakit menjadi komponen yang lebih besar dengan satu pengecoran. Dari sudut pandang produksi, hal ini berarti pabrik membutuhkan lebih sedikit ruang dan keamanan mobil lebih baik karena kekakuan mobil kini ditingkatkan.
Selain itu, bagian cor umumnya lebih ringan sehingga membantu meningkatkan jangkauan mobil. Sejumlah pabrik China, termasuk XPeng dan Nio, kemudian mulai menggunakan teknologi pressure casting.
Melansir Car News Asia, Senin (6/5/2024), sistem Xiaomi dikembangkan secara mandiri bersama Haiti. Mesin yang luasnya seluas dua lapangan basket ini disebut 9100t, yang mengacu pada gaya penjepitan mesin tersebut.
Mesin tersebut menciptakan perakitan lantai belakang Xiaomi SU7, mengurangi 72 bagian yang sebelumnya memerlukan stamping dan pengelasan menjadi satu bagian cor yang dapat diproduksi dalam 100 detik.
Dari sisi produksi berarti pengurangan 840 titik pengelasan dan pengurangan waktu produksi sebesar 45 persen. Sementara itu, untuk mobil, hal ini berarti komponennya menjadi 17 persen lebih ringan, sehingga juga mengurangi kebisingan jalan raya sebesar 2 dB. Selain itu, hal ini memperpanjang umur panel lantai terintegrasi; Artinya, panel lantai tersebut dapat dengan mudah mencapai jarak tempuh lebih dari 2 juta kilometer, yang berarti lebih dari 10 kali umur panel lantai tradisional.
Salah satu kritik paling penting…
