JAKARTA – Dana PT Waskita Beton Precast (WSBP) mengalami penurunan akibat keputusan membayar kewajiban kepada vendor. Selama semester I-2024, dana WSBP turun 25%, dari Rp120,81 miliar menjadi Rp90,53 miliar pada Juni 2024.
Langkah WSBP ini merupakan bentuk komitmen perusahaan kepada vendor untuk menjaga kepercayaan dan memastikan keuangan sehat. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
“Kewajiban pembayaran tersebut tentunya menunjukkan bagaimana WSBP berkomitmen dalam memenuhi kewajibannya dan menjadikan kinerja keuangannya jauh lebih sehat. Sebagai bagian dari BUMN, sudah selayaknya kegiatan usaha dijalankan dengan praktik GCG yang baik,” ujar Direktur PT Reliance SekuritasIndonesiaTbk yang juga menjabat pengamat pasar modal, Reza Priyambada, Selasa (30/7/2024).
Reza menambahkan, WSBP juga harus menciptakan keseimbangan prioritas untuk memenuhi komitmennya sehingga secara bertahap dapat memenuhi komitmennya. Hal ini akan meningkatkan arus kas perusahaan.
Justru inilah harapan ke depan, untuk meningkatkan arus kas VSBP, sehingga VSBP bisa memenuhi kewajibannya secara bertahap, jelas Reza.
Menurut Reza, WSBP masih memiliki prospek pertumbuhan lebih lanjut karena masih dibutuhkannya proyek infrastruktur. Tidak hanya di tingkat lokal, bisa juga merambah ke kancah global.
“Selama masih ada proyek konstruksi di Indonesia, kami merasa masih ada peluang bagi WSBP untuk mempertahankan kinerjanya. Di sisi lain, juga bisa berekspansi secara global dan memperluas portofolio bisnisnya,” kata Reza Reza.
Salah satu indikasi membaiknya kinerja WSBP adalah tercapainya nilai kontrak baru. Perolehan kontrak ini menunjukkan masih adanya peluang pertumbuhan bagi VSBP.
“Peningkatan kontrak tentunya diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan hasil operasional dan keuangan. Sebaliknya, dengan asumsi kenaikan kontrak diikuti dengan kelancaran pembayaran, maka hal tersebut dapat berdampak positif terhadap arus kas WSBP, Reza menegaskan.