December 26, 2024
5 Tantangan Hubungan Beda Usia, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

5 Tantangan Hubungan Beda Usia, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

harfam.co.id, Jakarta – Pernahkah Anda mendengar pepatah bahwa usia hanyalah angka? Ungkapan ini sering digunakan untuk menjelaskan bahwa cinta tidak mengenal batas usia.

Namun kenyataannya masih banyak orang yang mempertanyakan hubungan romantis dengan perbedaan usia yang jauh.

Keraguan tersebut muncul karena berbagai sebab, seperti perbedaan pengalaman hidup, cara berpikir, dan gaya hidup.

Ada juga kekhawatiran tentang kedalaman hubungan, stabilitas hubungan, dan kemungkinan konflik di masa depan.

Namun di sisi lain, ada juga yang menganggap kecocokan mereka lebih penting dibandingkan perbedaan usia.

A Des Moines, Iowa, psikiater, Dr. Loren Olson mengatakan, “Kebanyakan pasangan yang saya kenal mengatakan mereka merasa setara.”

Ia kemudian menambahkan, ada beberapa jenis usia, yaitu usia kronologis (usia sebenarnya), usia mental (kematangan mental), usia fisik (kondisi fisik), dan usia kematangan seksual (keinginan dan kemampuan berhubungan seks).

Pasangan dengan perbedaan usia yang besar sering kali menemukan kesepakatan pada tiga kategori usia terakhir, meskipun usia kronologis mereka berbeda, seperti dikutip dalam Psych Central.

Namun, masih ada beberapa aspek hubungan yang akan sangat terpengaruh oleh perbedaan usia.  

Menurut Brandy Porche, seorang konselor profesional, perbedaan usia yang kecil sekalipun, misalnya 4 hingga 5 tahun, dapat menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berbeda.

Ia menambahkan, jika perbedaan usianya besar, misalnya 10 hingga 15 tahun atau lebih, pengalaman hidup kedua pasangan bisa sangat berbeda.

Dalam hubungan dengan tingkat kematangan emosi yang berbeda, pasangan yang matang mungkin menghadapi tanggung jawab emosional yang lebih besar, yang dapat mengakibatkan kelelahan dan risiko kehancuran.

Namun perlu diingat bahwa bertambahnya usia tidak selalu berarti kematangan emosi dan sebaliknya.

 

Menurut GinaMarie Guarino, seorang konselor kesehatan mental, ketika pasangan memiliki perbedaan usia yang jauh, mereka mungkin menghadapi tantangan terkait situasi kehidupan tersebut.

Masalah-masalah ini dapat mencakup perbedaan dalam kesehatan, energi, fokus pada hidup, dan rencana untuk memulai sebuah keluarga: Kesehatan: Pasangan yang lebih tua mungkin memiliki masalah kesehatan yang berbeda dibandingkan pasangan yang lebih muda. Tingkat energi: Pasangan muda mungkin memiliki lebih banyak energi dan ingin berpartisipasi dalam aktivitas yang berat, sementara pasangan yang lebih tua mungkin lebih memilih untuk bersantai. Fokus pada kehidupan: Pasangan yang lebih tua mungkin lebih fokus pada pekerjaan atau keluarga, sementara pasangan yang lebih muda mungkin fokus pada pengembangan diri atau bersenang-senang. Persiapan untuk memulai sebuah keluarga: Pasangan yang lebih tua mungkin sudah memiliki anak atau tidak menginginkan anak lagi, sementara pasangan muda berencana untuk memulai sebuah keluarga di masa depan.

Menurut Guarino, dalam hubungan dengan perbedaan usia yang besar, kekhawatiran terhadap masa depan pasangan yang lebih tua bisa menjadi hal yang besar.

Pasangan yang lebih muda mungkin khawatir akan kehilangan pasangannya ketika pasangan yang lebih tua meninggal.

Oleh karena itu, diskusi terbuka tentang perasaan tersebut penting untuk mengatasi ketakutan tersebut.

Guarino juga menyarankan untuk mengambil langkah-langkah terlebih dahulu untuk meyakinkan pengantin baru jika salah satu pasangannya meninggal, sehingga mereka tahu apa yang harus diwaspadai dan langkah apa yang harus diambil setelahnya.

 

Di banyak budaya, hubungan dengan pria yang lebih tua masih menjadi hal yang paling umum. Biasanya perbedaan usia dalam hubungan ini adalah 2-3 tahun.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesenjangan usia yang besar dapat memengaruhi kepuasan hubungan: sebuah penelitian di Australia pada tahun 2017 menemukan bahwa pasangan dengan kesenjangan usia yang besar mengalami penurunan kepuasan hubungan yang lebih cepat dalam 6 hingga 10 tahun pertama pernikahan di tahun yang sama. . Sebuah penelitian di Korea pada tahun 2015 menemukan bahwa pasangan dengan usia yang sama memiliki tingkat depresi yang paling rendah, sedangkan pasangan dengan perbedaan usia 3 tahun atau lebih memiliki tingkat depresi yang tinggi.

Jadi, secara umum, penelitian menunjukkan bahwa: Kesenjangan usia 1 hingga 3 tahun dianggap wajar di sebagian besar budaya. Perbedaan usia kurang dari 10 tahun dapat menghasilkan kepuasan hubungan yang lebih besar.

Meskipun beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kesenjangan usia yang besar dan tingginya angka perceraian, penting untuk diingat bahwa ini tidak berarti hubungan Anda akan gagal.

Faktor lain yang sangat penting bagi keberhasilan suatu hubungan antara lain: Tingkat pendidikan yang tinggi pada kedua pasangan Keamanan finansial Memiliki anak Rendahnya tingkat neurotisisme pada kedua pasangan (fleksibel) Pendekatan yang aman terhadap kedua pasangan Keterampilan komunikasi Hubungan suportif yang kuat dengan keluarga lain. anggota Kebiasaan mendekati pasangan dengan kebaikan Kecerdasan emosional yang tinggi Puas dengan kehidupan seks dalam hubungan

Perbedaan usia hanyalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan hubungan Anda.

Faktor-faktor lain juga dapat berperan, dan cinta, kecocokan, dan komunikasi terbuka lebih penting daripada perbedaan usia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link