harfam.co.id, Jakarta – Seorang dokter spesialis kesehatan seksual mengatakan, ukuran penis pria tidak bisa diketahui hanya dengan melihat tangan dan kakinya.
Dr. Rena Malik melontarkan komentar tersebut di podcast Diary of a CEO hari Senin, mematahkan stereotip bahwa pria dengan sepatu besar lebih menarik.
Namun, ahli bedah – yang bekerja di Beverly Hills dan Irvine, California – mengatakan ada satu bagian tubuh yang bisa menentukan ukuran penis pria secara akurat.
“Ada satu penelitian – penelitian di Jepang yang hanya mengamati pria Jepang, jadi ada beberapa batasan – tetapi mereka mengukur seluruh bagian tubuh dan panjang penis dan menemukan bahwa panjang hidung berkorelasi dengan panjang penis, bukan panjang lengan atau panjang kaki. ” Malik mengatakan, New York Post melaporkan.
Pakar tersebut tidak mengatakan apakah dia pernah melihat penelitian lain yang menghubungkan hidung dengan ukuran penis, namun dia mengatakan bahwa jumlah pasien yang takut terhadap penis telah meningkat.
Malik mengatakan, pria yang ingin memperbesar penis bisa menggunakan alat traksi.
“Ini adalah alat yang dirancang untuk memperbesar penis, tetapi juga dirancang untuk pria dengan penyakit Peyronie,” jelasnya.
Menurut Mayo Clinic, penyakit Peyronie adalah “suatu kondisi di mana jaringan parut terbentuk di jaringan jauh di bawah kulit penis” dan menyebabkan ereksi yang keras dan menyakitkan.
Bisa juga memperpendek alat kelamin pria saat ereksi.
Malik mengatakan, alat penyedot itu bisa menambah panjang penis hingga 2cm.
Namun, pria yang peduli dengan ukuran penisnya tidak perlu khawatir.
Tahun lalu, dokter lain menunjukkan bahwa banyak orang melebih-lebihkan rata-rata ukuran penis, dengan kebanyakan pria berukuran kurang dari lima inci meskipun memiliki penis yang keras.
Jen Caudle merinci dalam klip TikTok untuk mencoba mengubah ekspektasi tentang ukuran dan mematahkan slogan “ukuran itu penting”.
“Ukuran penis rata-rata adalah 3,6 inci, dan rata-rata penis saat ereksi adalah 5,17 inci. Tahukah Anda? Itu sebenarnya lebih pendek dari yang saya kira banyak orang.”