September 21, 2024
Deretan 10 Saham Top Gainers-Losers pada 5-9 Agustus 2024

Deretan 10 Saham Top Gainers-Losers pada 5-9 Agustus 2024

0 0
Read Time:5 Minute, 15 Second

harfam.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada perdagangan 5-9 Agustus 2024. Pasalnya, sebagian besar sektor saham sedang tertekan.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (10/8/2024), IHSG turun 0,70 persen menjadi 7.256,99 dari level pekan lalu 7.308,12. Kapitalisasi pasar saham turun 0,87 persen menjadi Rp12.302 triliun dari Rp12.410 triliun pada akhir pekan lalu.

Sementara harga rata-rata harian penjualan properti turun 6,53 persen menjadi Rp9,63 triliun dari pekan lalu Rp10,31 triliun. Investor asing memborong saham senilai Rp 1,1 triliun selama sepekan. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 1,42 triliun.

Sedangkan kenaikan tertinggi terjadi pada frekuensi harian bursa yang naik 4,15 persen menjadi 918 ribu transaksi dari minggu sebelumnya 942.000 transaksi. Selain itu, rata-rata perdagangan harian per minggu meningkat 3,6 persen menjadi 16 miliar lembar saham dari 15,44 miliar lembar saham pada minggu lalu.

Pada pekan ini, sebagian besar saham mengalami tekanan, dipimpin oleh sektor komoditas. Sektor barang kebutuhan pokok turun 3,11 persen.

Sebaliknya, sektor energi turun 2,19 persen, sektor barang industri turun 1,02 persen, sektor saham siklis konsumen turun 0,57 persen, dan sektor keuangan turun 0,41 persen, serta sektor barang teknologi turun 1,44 persen. Kemudian sektor logistik turun 0,68 persen dan sektor pengangkutan dan logistik turun 1,43 persen.

Sementara itu, sektor saham konsumen non-siklus naik 0,17 persen, sektor layanan kesehatan bertambah 0,72 persen, dan sektor komoditas naik 1,44 persen.

Di antara indeks IHSG, terdapat 10 saham yang mencatatkan penguatan terbesar atau terkaya. Berikut 10 keuntungan mingguan yang dicatat dari data BEI, antara lain:

1. PT Duta Anggada Realty Tbk (DART)

Saham DART naik 56,03 persen menjadi Rp 220 per saham dari Rp 141 per saham pada pekan lalu.

2. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS)

Saham JMAS naik 54,39 persen menjadi Rp88 per saham dari Rp57 per saham pada pekan lalu.

3.PT Jaya Trishindo Tbk (HELI)

Saham HELI naik 42,08 persen menjadi Rp520 per saham dari Rp366 per saham pada pekan lalu.

4.PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX)

Saham KOBX naik 34,75 persen menjadi Rp159 per saham dari Rp118 pada pekan lalu.

5.PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)

Saham INET naik 32,69 persen menjadi Rp69 per saham dari Rp52 per saham pada pekan lalu.

6.PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS)

Saham SOTS naik 29 persen menjadi Rp 258 per saham dari Rp 200 per saham pada pekan lalu.

7.PT Bunga Emas Tbk (POLU)

Saham POLU menguat 27,66 persen menjadi Rp600 per saham dari Rp470 per saham pada pekan lalu.

8.PT SLJ Global Tbk (SULI)

Saham SULI naik 26,88 persen menjadi Rp118 per saham dari Rp93 pada pekan lalu.

9. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP)

Saham MKAP naik 24,84 persen menjadi Rp392 per saham dari Rp314 per saham pada pekan lalu.

10.PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA)

Saham JAYA naik 21,28 persen menjadi Rp 114 per saham dari Rp 94 per saham pada pekan lalu.

Jika tidak, berikut 10 saham yang menjadi pecundang atau pecundang terbesar minggu ini, antara lain:

1.PT Dosni Roha Indonesia Tbk (ZBRA)

Saham ZBRA turun 16,55 persen menjadi Rp 242 per saham dari Rp 290 per saham pada pekan lalu.

2.PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI)

Saham PPRI turun 15,22 persen menjadi Rp117 per saham dari pekan lalu Rp138.

3. PT Pioneerindo Gourmet Internasional Tbk (PTSP)

Saham PTSP turun 14,56 persen menjadi Rp1.115 per saham dari Rp1.305 per saham pada pekan lalu.

4. PT LCK Global Kedaton Tbk (LCKM)

Saham LCKM turun 14,01 persen menjadi Rp270 per saham dari Rp314 per saham pada pekan lalu.

5.PT Vision Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (EMAS)

Saham GOLD turun 12,03 persen menjadi Rp278 per saham dari Rp316 per saham pada pekan lalu.

6.PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)

Saham OKAS turun 11,40 persen menjadi Rp101 per saham dari Rp114 per saham pada pekan lalu.

7.PT Estika Tata Tiara Tbk (DAGING SAPI)

Saham BEEF turun 10,98 persen menjadi Rp154 per saham dari pekan lalu Rp173.

8. PT Eratex Djaja Tbk (ERTX)

Saham ERTX turun 10,83 persen menjadi Rp140 per saham dari Rp157 per saham pada pekan lalu.

9.PT Delta Jakarta Tbk (DLTA)

Saham DLTA turun 10 persen menjadi Rp 2.520 per saham dari pekan lalu Rp 2.800.

10.PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)

Saham CAKK turun 9,94 persen menjadi Rp145 per saham dari Rp161 per saham pada pekan lalu.

 

 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya sempat menguat pada periode 29 Juli-2 Agustus 2024. Data perekonomian Amerika Serikat dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dikalahkan oleh pergerakan harga saham. IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Sabtu (3/8/2024), IHSG menguat 0,27 persen menjadi 7.308,12 dari level pekan lalu 7.288,16. Kapitalisasi pasar saham meningkat 0,39 persen menjadi Rp12.410 triliun dari Rp12.362 triliun. Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai tukar harian sebesar 21,25 persen menjadi Rp10,31 triliun dari pekan lalu Rp8,50 triliun.

Namun rata-rata perdagangan harian turun 14,07 persen menjadi 15,44 miliar lembar saham dari 17,97 miliar lembar saham. Aktivasi harian turun 5,13 persen menjadi 942.000 dari minggu lalu sebanyak 993.000 aktivasi.

Pada Jumat 2 Agustus 2024, investor asing memborong saham senilai Rp 474,43 miliar. Investor asing memborong saham senilai Rp 2,78 triliun selama sepekan. Pada 2024, investor asing akan menjual saham senilai Rp 323,70 miliar.

Saham beragam selama seminggu. Sektor barang teknologi memimpin koreksi pada minggu ini. Sektor peralatan teknologi turun 2,19 persen. Selain itu, sektor barang kebutuhan pokok turun 1,74 persen, sektor saham konsumsi turun 1,06 persen, dan sektor pengangkutan dan logistik turun 0,07 persen.

Sementara itu, saham dan real estate naik 2,95 persen, memimpin kenaikan. Tingkat siklus konsumen naik 2,47 persen, sektor keuangan naik 1,2 persen. Kemudian sektor barang kebutuhan pokok naik 1,03 persen, sektor hasil industri naik 0,88 persen, sektor energi naik 0,74 persen, dan sektor jasa kesehatan naik 0,67 persen.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link