0
0
TEXAS – Sayap pesawat menjadi faktor terpenting saat menghadapi turbulensi, sayap didesain dengan aspek rasio yang fleksibel untuk mencegah tekanan berlebihan.
Fleksibilitas sayap pesawat berperan penting dalam memerangi turbulensi. Sayap fleksibel, atau sayap dengan fleksibilitas yang cukup, dapat membantu pesawat merespons perubahan kecepatan angin atau turbulensi dengan lebih baik.
Seperti dilansir Mirror, turbulensi sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kecepatan dan arah angin di atmosfer. Saat pesawat terbang melewati daerah turbulensi, maka sayap mengalami perubahan tekanan udara yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keseimbangan pesawat.
Sayap dengan fleksibilitas yang cukup dapat menyerap sebagian getaran dan perubahan tekanan yang disebabkan oleh turbulensi. Fleksibilitas ini membantu mencegah pergerakan sayap secara tiba-tiba atau ekstrim yang dapat mempengaruhi kestabilan pesawat.
Sayap yang fleksibel juga dapat meminimalisir efek yang disebut “shock”, yaitu getaran yang terjadi pada sayap pesawat saat terjadi turbulensi.
Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan penumpang dan membantu menjaga integritas struktural pesawat.
Desain airfoil yang baik juga dapat mempertimbangkan sifat aerodinamis untuk mengoptimalkan pengendalian turbulensi.
Beberapa pesawat modern memiliki sayap yang dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi dan stabilitas dalam kondisi turbulen.
Selain kelenturan sayap, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kemampuan pesawat dalam menghadapi turbulensi, antara lain sistem avionik, kontrol otomatis, dan pengalaman pilot.
