harfam.co.id, IAKARTA — Di tengah kritik warga Indonesia atas serangan brutal yang dilakukan Israel terhadap Palestina, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor dari negara Zionis tersebut meningkat tajam. Jika dibandingkan periode Januari-April tahun ini dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terlihat peningkatan hampir 340 persen.
Indonesia awalnya tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Latar belakang utamanya adalah konflik kronis di Timur Tengah. Indonesia sangat mendesak Israel untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sejak Indonesia berdiri, sikap Merah Putih tetap sama, meski presidennya berganti.
Rupanya, situasi ini bukan berarti kedua belah pihak tidak menjaga hubungan komersial. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia dan Israel masih terlibat dalam kegiatan ekspor dan impor. harfam.co.id mengambil data dari https://www.bps.go.id/id/exim. Khusus hanya untuk periode Januari hingga April 2023 dan 2024.
Dari Ekspor. Rinciannya, pada Januari 2023, ekspor Indonesia ke Israel mencapai US$12.469.786,46 juta. Kemudian Februari $9.018.758,70 juta, Maret $17.689.932,27 juta, April $13.756.113,36 juta. Totalnya 52.934.930,79 juta dollar AS (sekitar Rp 868 miliar).
Kemudian pada Januari 2024, ekspor Indonesia ke Israel mencapai US$10.412.405,33 juta, Februari US$12.201.061,17 juta, Maret US$14.878.436,18 juta, dan April 14.961.066,72 juta dolar. Totalnya naik menjadi $52.452.969,40 juta (Rs 860 miliar). Terdapat sedikit penurunan dari tahun ke tahun (Januari-April 2024 dibandingkan Januari-April 2023).
Kemudian impor. Seperti halnya impor, datanya diambil pada bulan Januari hingga April 2023 dan 2024. Terdapat tren kenaikan year-on-year (tahun ke tahun) yang cukup signifikan pada periode tersebut.
Pada Januari 2023, Indonesia mengimpor barang dari Israel senilai US$ 1.460.030,00 juta, pada Februari sebesar US$ 2.346.948,00 juta. Maret 1.727.451,00 juta dollar Amerika. April US$1.197.417,00 juta. Totalnya mencapai US$ 6.731.846,00 juta atau (Rs. 109.000 crores, menjadi Rs. 16.082 per dolar AS).
Kemudian pada Januari 2024, Indonesia mengimpor barang dari Israel senilai $9.835.544,00 juta, Februari $1.858.084,00 juta, dan Maret $16.586.596,00 juta. Kemudian pada bulan April sebesar US$945.503,00 juta. Totalnya sebesar US$ 29.225.727,00 juta (Rs 479 miliar).
Angka tersebut menunjukkan terjadi peningkatan impor yang tajam hingga lebih dari 4 kali lipat atau peningkatan impor sebesar 339,4 persen.
Barang apa saja yang diimpor dari Israel? Berdasarkan catatan BPS, Indonesia mengimpor peralatan dan suku cadang pemanas dan pendingin, boiler dan suku cadang pembangkit uap atau pembangkit lainnya, pompa fluida beserta suku cadangnya, perkakas untuk keperluan manual atau mekanis, serta peralatan dan suku cadang telekomunikasi. wilayah
Sebelumnya, Türkiye menghentikan impor… baca halaman berikutnya