September 21, 2024
IHSG Menghijau, Saham GOTO Lesu pada Awal Sesi Perdagangan

IHSG Menghijau, Saham GOTO Lesu pada Awal Sesi Perdagangan

0 0
Read Time:4 Minute, 59 Second

harfam.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa (6/2/2024). Penguatan IHSG terjadi seiring sebagian besar sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG menguat tipis di level 7.198,88. Pada pukul 09.08 WIB, IHSG menguat 0,58 persen di level 7.240. Indeks LQ45 naik 0,73 persen menjadi 982,36. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.

Pada awal perdagangan, IHSG mencapai level tertinggi 7.249,17 dan terendah 7.219,18. Sebanyak 210 saham menguat dan 132 saham melemah. 217 saham beredar. Total frekuensi perdagangan sebanyak 103.218 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut adalah Rp 751 miliar.

Sebagian besar sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi menguat 0,27 persen, sektor saham dasar menguat 0,61 persen, sektor saham industri menguat 0,36 persen, sektor saham non-siklikal menguat 0,12 persen.

Selain itu, sektor saham siklis menguat 0,24 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,84 persen dan mencatatkan penguatan tertinggi. Sektor saham keuangan naik 0,37 persen, sektor saham properti naik 0,06 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,11 persen, dan sektor saham transportasi naik 0,46 persen. Sedangkan saham teknologi turun 0,41 persen.

Pada awal perdagangan, saham GOTO turun 1,19 persen ke Rp83 per saham, saham MAHA turun 1,11 persen ke Rp178. Sementara saham EDGE menguat 18,30 persen ke Rp5.300 per saham, dan saham KARW menguat 9,09 persen ke Rp84. per saham. ulasan IHSG

IHSG diperdagangkan melemah 0,6 persen pada hari Senin, Februari. 5 Agustus 2024, setelah kinerja positif pada pekan lalu didorong oleh aksi beli investor asing, mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia.

Saham-saham bank besar tetap kuat dan mempertahankan momentum positif. Saham BMRI naik 2,2 persen dan mengungguli bank-bank sejenis karena investor merespons positif kinerja kuatnya pada tahun 2023. Saham BBNI turun 0,4 persen, saham BBRI turun 1,3 persen, dan saham BBCA turun 1,3 persen.

Di sektor konsumen, saham ritel menguat. Saham MAPA bertambah 0,5 persen, dan naik di tengah ekspektasi pendapatan yang lebih kuat dan panduan untuk tahun 2024. Selain itu, saham TLKM turun 0,3 persen, saham ISAT turun 0,8 persen, dan saham EXCL turun 1,8 persen. Top gainers pada indeks LQ45 antara lain: Saham MDKA. 2,02 persen Saham ACES naik 1,85 persen Saham EXCL naik 2,2 persen Saham PTMP naik 1,72 persen Saham PGAS naik 1,32 persen

  Top Losers pada indeks LQ45 antara lain: Saham BRPT turun 1,94 persen Saham GOTO turun 1,19 persen Saham SIDO turun 0,97 persen Saham INCO turun 0,78 persen Saham MBMA turun 0,75 persen

  Saham teraktif berdasarkan nilainya antara lain: Saham BBCA senilai Rp172,8 miliar Saham BOGA senilai Rp139,9 miliar Saham GOTO senilai Rp49,9 miliar Saham AMMN senilai Rp48 miliar

  Saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain: Saham LMAX tercatat 36.859 kali Saham PTPS tercatat 8.464 kali Saham INET tercatat 7.719 kali Saham FILM tercatat 6.979 kali Saham RSCH tercatat 6.103 kali

Analis riset ritel BNI Sekuritas KJ. Hutabarat mengatakan IHSG diperkirakan akan mengalami tren penguatan sideways. Level resistance 7.200-7.250 dan support 7.123-7.167.

Berikut pilihan saham BNI Sekuritas pada Selasa (6/2):

1. GOTO: Spek Beli

Beli di harga 83, jika potongan di bawah 80.

Jika harga tidak menembus di bawah 80 maka zona jual jangka pendek 86-88 akan naik.

 

2. ANTM: Spesifikasi Oleh

Beli di 1440, cut loss jika tembus di bawah 1400.

Jika tidak menembus di bawah 1400, level 1460-1490 memiliki potensi penjualan naik dalam jangka pendek.

 

3. ASII: Spesifikasi Oleh

Beli di 5150, cut loss saat break di bawah 5000.

Jika tidak menembus ke bawah 5000, maka 5300-5400 memiliki potensi short sell yang semakin besar.

 

4. BRPT : Spek Beli

Beli di harga 1030, cut loss jika tembus di bawah 1000.

Jika harga tidak menembus di bawah 1000, penjualan jangka pendek pada kisaran 1050-1100 kemungkinan besar akan berbalik arah.

 

5. BBCA: Spesifikasi Oleh

Beli di harga 9500, jika potongan dibawah 9300.

Jika tidak menembus di bawah 9300, maka 9700-9900 memiliki potensi penjualan jangka pendek yang meningkat.

 

6. ESSA: Penjualan Tinggi

Pada tingkat 570-600.

Jika level 600 tidak ditembus maka peluang swing akan terbuka dengan support saat ini di 530 dan 515.

Bursa Asia Pasifik melemah pada sebagian besar perdagangan saham pada Selasa (6/2/2024). Koreksi bursa Asia Pasifik menyusul Wall Street.

Selain itu, investor juga menunggu keputusan bank sentral Australia atau Reserve Bank of Australia. Di antara 29 ekonom yang disurvei Reuters, bank sentral Australia memperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 4,35 persen. Demikian dikutip dari CNBC pada Selasa pekan ini.

Di Jepang, belanja rumah tangga turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Desember. Belanja rumah tangga menyusut 2,5 persen tahun-ke-tahun (YoY), dibandingkan dengan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 2,1 persen.

Pendapatan bulanan rata-rata per rumah tangga mencapai ¥1,099,805 pada bulan Desember, turun 4,4 persen secara nominal dan 7,2 persen secara riil dari tahun sebelumnya.

Bank of Japan mengatakan pertumbuhan upah yang berkelanjutan merupakan salah satu prasyarat untuk melonggarkan kebijakan moneter ultra-longgarnya.

Di Australia, indeks ASX 200 turun 0,92 persen menjelang keputusan bank sentral Australia. Indeks Nikkei 225 melemah 0,25 persen, sedangkan indeks Topix melemah 0,37 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,23 persen, sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,16 persen.

Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada pada level 15,650, yaitu sekitar 15,510.01 lebih kuat dari posisi penutupan perdagangan terakhir.

Di Wall Street, tiga indeks saham acuan melemah seiring kenaikan obligasi. Pasalnya Federal Reserve (Fed) tidak akan menurunkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Indeks Dow Jones turun 0,71 persen, indeks S&P 500 turun 0,32 persen dan turun dari level tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq turun 0,2 persen.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link