harfam.co.id, XHAKARTA – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDikti) membuka kesempatan bagi para dosen dan peneliti untuk mengikuti kegiatan Call for Book Chapters dengan topik “Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Jakarta Menuju Perkembangan Jakarta).Smart City”. Program ini digagas untuk memfasilitasi peningkatan kualitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, meningkatkan jumlah publikasi oleh para pendidik perguruan tinggi.
Sebanyak 17 orang dosen Kampus Bisnis Digital Universitas Nusa Mandiri (UNM) berhasil lolos pada program book chapter ini. Dosen berdedikasi tersebut adalah Luky Fabrianto, Nita Merlina, Ani Yoraeni, Instianti Elyana, Lia Mazia, Sulistianto Sw, Tati Mardiana, Agus Syukur, Dwiza Riana, Eni Heni Hermaliani, Fitra Septia Nugraha, Andi Saryoko, Jordy Siwmazawati, Angraeni Putri dan Zico Pratama Putra.
Sita Anggraeni, salah satu dosen Universitas Nusa Mandiri yang lolos pada program book chapter mengaku senang bisa lolos pada program book chapter LLDikti. “Tentunya saya senang dan ingin berkontribusi untuk Kota DKI sebelum menjadi kota DKJ, sebagai penggiat lingkungan hidup setidaknya saya bisa memberikan contoh penerapan Artificial Intelligence (AI) pada lingkungan. , khususnya dalam hal pengelolaan sampah, karena Indonesia saat ini sedang mengalami krisis sampah,” ujarnya dalam sebuah wawancara. melalui WhatsApp, Kamis (28/3).
Lebih lanjut, Sita menyampaikan setidaknya bisa menyumbangkan ide untuk implementasi AI bagi anak cucu kita di masa depan melalui judul bab buku “Sistem Pengelolaan Sampah dengan Visi Berbasis AI.
“Dengan buku ini saya berharap dapat memberikan ide-ide terbaik kepada generasi penerus untuk menikmati lingkungan yang bersih dan mampu memilah sampah organik dan anorganik dengan benar dan akurat,” harapnya.
Sementara itu, Sukmawati Angraeni Putri, dosen Universitas Nusa Mandiri yang juga menyampaikan ringkasan program pada bab buku bertajuk “Monitoring Bullying Sebagai Peran AI dalam Mencegah Kerusakan Mental Siswa di Sekolah”, juga mengatakan bahwa sistem UA untuk memantau bullying untuk mengurangi kasus bullying di sekolah.
Ide dan pendapat muncul dari kajian 5 Prioritas Riset Nasional dan fenomena permasalahan di masyarakat yang belum terselesaikan. Berdasarkan hal tersebut, menyesuaikan dengan ilmu yang dimilikinya, maka dikembangkanlah sistem informasi cerdas dengan menggunakan kecerdasan buatan.
Adanya pemantauan literasi bullying diharapkan mampu mengurangi kasus bullying di sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan berkelanjutan di kota Jakarta. Selain itu, harapannya dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada orang tua dan siswa saat mengikuti pendidikan formal di sekolah, tegasnya.
Sukmawati menegaskan, sebagai seorang pendidik, dirinya bersyukur bisa berperan aktif dalam memberikan wawasan dan ide dalam upaya mengurangi perundungan melalui pemanfaatan teknologi AI. “Kami berharap pemantauan AI bullying dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Jakarta menuju smart city Jakarta,” ujarnya.