October 22, 2024
Mengenal Herpes Zoster atau Cacar Api: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Mengenal Herpes Zoster atau Cacar Api: Gejala, Penyebab dan Pengobatan

0 0
Read Time:3 Minute, 13 Second

harfam.co.id, Jakarta – Herpes zoster atau disebut juga herpes zoster merupakan penyakit umum yang dapat menyerang orang yang pernah menderita zoster.

Pembina Kelompok Kerja Imunisasi Dewasa PAPDI, Prof. Dr. Dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI, FINASIM mengatakan, herpes zoster merupakan virus yang mirip dengan virus varicella zoster virus (VZV) yang muncul dan masuk ke dalam tubuh, namun dapat dimitigasi dengan pertahanan tubuh. Itu masih ada dan bersembunyi di sudut.

Herpes zoster atau zoster merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang sama dengan cacar air, cacar air walaupun sudah berkurang namun masih ada di dalam tubuh kita. Karena masalah yang berkaitan dengan usia atau menurunnya sistem kekebalan tubuh, maka ia mulai bekerja kembali atau yang kita sebut reaktivasi,” kata Samsurijal.

Hal itu diungkapkannya saat pemutakhiran Jadwal Edukasi dan Vaksinasi Herpes Zoster Dewasa 2024 bersama PAPDI yang digelar di Rumah PAPDI pada Rabu, 24 Juli 2024.

Zoster, yang disebabkan oleh aktivitas virus varicella zoster, mungkin lebih umum terjadi, kata Samsurijal, dengan lebih dari 90% orang dewasa mengidap virus varicella zoster yang bersarang di ekstremitas sistem saraf mereka dan menunggu untuk pulih kembali.

Samsurijal menambahkan, ada dua kondisi yang menyebabkan virus varicella zoster kembali aktif di dalam tubuh.

“Kondisi yang pertama adalah usia di atas 45 tahun yang berisiko, yang kedua adalah penurunan daya tahan tubuh karena suatu penyakit tertentu, misalnya diabetes, penyakit jantung kronis, atau karena pengobatan, dan sebagainya.

Penyakit gondok biasanya tidak akan membaik dengan sendirinya tanpa pertolongan medis, namun belum diketahui penyakit ini merupakan penyakit yang fatal.

Samsurijal mengatakan, berbeda dengan cacar air yang ruamnya muncul di seluruh tubuh, herpes zoster hanya menimbulkan ruam di area saraf tertentu.

Bedanya dengan cacar air yang ruamnya ada di sekujur tubuh, ruam hiu hanya terdapat di daerah tertentu yang tidak beraturan. Misalnya biasanya di dada atau perut, namun yang mengkhawatirkan jika tidak tidur hal itu terjadi. Dekat mata, mata bisa kena,” ujarnya.

Biasanya ruam yang muncul di daerah vena hanya pada salah satu sisi vena, misalnya hanya di sisi kanan atau kiri, jika herpes zoster sangat parah dan daya tahan tubuh sangat rendah, kata Samsurijal. itu bisa terjadi kiri dan kanan.

Selain itu, Samsurijal mengatakan herpes zoster menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan biasanya hilang dalam waktu enam minggu.

“Rasanya bisa seperti tersengat listrik, terbakar, atau kesemutan, dan biasanya hilang setelah enam minggu,” katanya.

Namun, Samsurijal menambahkan, ada sekitar 25 hingga 30 persen penderita herpes zoster yang nyerinya tidak kunjung hilang.

Samsurijal menjelaskan, herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan varicella zoster, yang muncul dan masuk ke dalam tubuh, meskipun dapat ditekan oleh pertahanan tubuh, namun tetap ada dan tersembunyi di sistem saraf.

“Virus cacar air yang selama ini dibungkam, masih ada di tubuh kita, bersembunyi di pembuluh darah,” jelasnya.

Ada dua kondisi yang dapat mengaktifkan virus. Kondisi pertama adalah usia, sehingga orang yang berusia di atas 45 tahun berisiko, kondisi kedua adalah imunodefisiensi karena penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung kronis, penyakit paru-paru kronis, atau defisiensi imun karena obat-obatan, dan lain-lain. 

“Cacar air adalah virus cacar air atau varicella yang sudah tidak aktif di dalam tubuh kita dan karena bertambahnya usia atau melemahnya kekebalan tubuh, virus tersebut menjadi aktif atau biasa kita sebut reaktivasi.”

Untuk mencegah penyakit herpes zoster, kata Samsurijal, tentunya perlu menjalani hidup sehat, makanan bergizi, olahraga, tidur yang cukup, dan yang terpenting adalah vaksinasi.

“Jadi belakangan ini ada yang menganggap vaksin hanya baik untuk anak-anak, tapi seiring dengan berlanjutnya penyakit ini, penting juga untuk mendapatkan vaksin untuk orang dewasa,” ujarnya.

Ketua Pokja Fiksi Dewasa, Dr. Dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI menegaskan, ada dua kelompok risiko tertular herpes zoster yang dianjurkan untuk diberikan vaksin.

“Ada dua kelompok yang berisiko, yaitu kelompok lansia yang daya tahan tubuhnya menurun secara alami, dan kelompok orang dewasa lain yang bukan lansia yang memiliki masalah terkait dan sistem imunnya, sehingga kedua kelompok ini akan berisiko tertular.” Herpes zoster di sini menjadi masalah. “

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link