October 26, 2024
Kurikulum Merdeka Ajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak

Kurikulum Merdeka Ajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak

0 0
Read Time:2 Minute, 19 Second

JAKARTA – Pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab guru di sekolah, tapi juga orang tua di rumah. Dalam Gambar Cerita Kurikulum Merdeka 2024 juga ditampilkan gambaran partisipasi orang tua dalam pendidikan anak, melalui layar digital https://feskurmer.kemdikbud.go.id.

Ada enam pemeran peran ayah dalam pertunjukan itu. Buku-buku ini berisi kisah-kisah inspiratif dan kisah para orang tua yang menunjukkan bagaimana kolaborasi antara sekolah dan keluarga dapat mendukung pendidikan anak.

Salah satu buku yang banyak diminati adalah ‘Bercerita Menarik Bersama Ayahku’ karya Tri Sujarwo yang masuk dalam kategori Karya Pilihan kategori Orang Tua. Karya ini merupakan gambar yang mengabadikan momen bahagia dimana Tri bercerita kepada putranya, Albiruni, dengan menggunakan boneka tangan bernama Bruno. Tri mengatakan, bercerita dengan boneka membuat cerita menjadi hidup dan membuat anak-anaknya bahagia.

“Bercerita dengan boneka tangan membuat anak tertarik dengan cerita. “Saya selalu berusaha menyampaikan pesan moral yang bisa dipahami, dan cara penulisan cerita seperti ini membuat pesan tersebut bisa diterima oleh anak-anak tanpa terkesan tegas,” kata Tri.

Tri mengaku sangat senang dan bangga karyanya terpilih menjadi salah satu karya terbaik dalam Potret Sejarah Kurikulum Merdeka 2024. Kurikulum Merdeka dimana orang tua dapat berperan aktif dalam memperkaya pengalaman belajar anak di luar lingkungan sekolah, menjadikan pembelajaran menyenangkan dan bermakna.

“Melalui kegiatan bercerita, anak dapat memperluas kosa kata dan memperoleh pengetahuan baru yang menunjang upaya guru di sekolah. Selain itu, dalam Kurikulum Mandiri, orang tua berperan penting dalam pembelajaran anak. Oleh karena itu, saya bersyukur dan bangga menjadi salah satu dari mereka. karya-karya terpilih dalam Potret Sejarah Kurikulum Merdeka 2024,’ kata Tri.

Buku lain yang menunjukkan keceriaan orang tua dan anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif adalah ‘Saya Suka Buku Sejak Muda’ karya Hastuti Madyaning Utami. Hastuti, ayah Azzam, siswa TK Pertiwi Mardisiwi Bandan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengajari putranya membaca selama 15 menit setiap hari sejak kecil. Mereka mengatakan, pekerjaan ini telah dilakukan sejak putra mereka berusia satu tahun.

“Menurut saya, membaca dan menulis sebaiknya diperkenalkan sejak kecil, bahkan sejak bayi. Saya dan suami membiasakan anak-anak kami membaca sekitar 15 menit sehari dengan buku-buku yang sesuai dengan usianya. “Tradisi ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak serta membuat mereka ingin belajar lebih jauh. Dia tidak mengatakan itu.

Hastuti dan suaminya, orang tua Azzam, siswa TK Pertiwi Mardisiwi Bandan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Hastuti mengatakan, upaya membacakan buku bersama anak sejalan dengan pembelajaran dalam sistem pendidikan mandiri, yang mencakup peran orang tua dalam memberikan keterampilan membaca dan membaca dari rumah, sekaligus membuka kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar. menemukan. kepentingan mereka. bakat

Hastuti menambahkan, program Kurikulum Mandiri memberikan kesempatan yang luas kepada anak untuk belajar dan bereksplorasi sesuai minat, bakat, dan kepribadiannya. Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat memperoleh pekerjaan di kemudian hari dan ramah terhadap lingkungan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link