November 14, 2024
Kehilangan Gigi Lebih Dari Sekadar Masalah Kesehatan, Mengapa Kita Harus Peduli?

Kehilangan Gigi Lebih Dari Sekadar Masalah Kesehatan, Mengapa Kita Harus Peduli?

0 0
Read Time:2 Minute, 30 Second

harfam.co.id, Jakarta – Angka kejadian gangguan kesehatan gigi seperti kerusakan gigi dan gigi tanggal di Indonesia pada tahun 2023, menurut data Kementerian Kesehatan RI (Kemenkus R), sekitar 21 persen penduduk Indonesia mengalami kehilangan atau kehilangan gigi.

Prevalensi masalah ini paling tinggi terjadi pada penduduk berusia di atas 65 tahun, yakni sebesar 46,5 persen, disusul tertinggi pada kelompok usia 55-64 tahun (37,2 persen), 45-54 tahun (26,4 persen), dan 35-44 tahun (18 persen). persen).

Hal ini menunjukkan bahwa kehilangan gigi terjadi pada semua kelompok umur, termasuk usia reproduksi

Meski angkanya sangat signifikan, namun kedokteran gigi di Indonesia masih sangat rendah, yaitu hanya 3,1 persen. Selain itu, survei yang sama menemukan bahwa 91,9 persen responden belum pernah mengunjungi dokter gigi.

Berbagai sebab pun muncul, misalnya Anda tidak merasakan sakit gigi, tidak perlu, atau Anda lebih memilih untuk mengobati sendiri.

Faktanya, masalah kesehatan gigi yang tidak ditangani dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan dan juga kesehatan mulut. Apa dampak dari kehilangan gigi?

Kehilangan gigi mungkin tampak seperti masalah kecil, namun dampaknya lebih dari yang kita bayangkan

Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gojamada (FKG UGM), Dr. Murthy Indrastuti M.Kes., Sp. Manfaat (K), kehilangan gigi dapat mempengaruhi banyak bidang kehidupan, mulai dari kemampuan berbicara hingga penampilan fisik

 

Dampak langsung dari kehilangan gigi adalah perubahan cara bicara. Ketika seseorang kehilangan satu atau lebih gigi, pengucapan dan pengucapan kata-kata dapat terganggu.

Komunikasi sehari-hari menjadi semakin sulit dan tidak jelas sehingga menjadi penghambat komunikasi dengan orang tersayang.

Bayangkan bagaimana perasaan kita saat bisa mengungkapkan kegembiraan atau cerita yang ingin kita bagikan kepada teman dan keluarga.

Pada Selasa 28 Oktober 2024, healthharfam.co.id mengutip pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa kehilangan gigi bukan hanya masalah fisik, tapi juga berdampak pada hubungan sosial kita.

 

Kehilangan gigi juga mempengaruhi kemampuan mengunyah makanan dengan baik. Tanpa gigi yang cukup, jenis makanan yang kita konsumsi menjadi terbatas, sehingga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.

Hal ini terutama penting bagi kelompok usia tertentu yang membutuhkan nutrisi yang cukup setiap hari

Selain itu, gangguan makan juga dapat menjauhkan seseorang dari pengalaman bersosialisasi, terutama mereka yang mengonsumsi makanan favoritnya saat berkumpul bersama keluarga atau teman.

Makanan seharusnya menjadi bagian dari kebahagiaan dan bukan menjadi beban

 

Salah satu efek jangka panjang yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah perubahan penampilan wajah.

Tanpa dukungan gigi, otot-otot wajah bisa kehilangan kekuatannya sehingga mengakibatkan wajah keriput dan keriput.

Perubahan ini bisa menyebabkan sudut mulut terkulai, bibir menjadi lebih tipis, dan hidung tampak lebih besar.

Dalam konteks ini, kehilangan gigi bukan hanya soal penampilan, tapi juga cara kita memandang diri sendiri dan cara orang lain memandang kita.

 

Dr. Untuk mengatasi dampak kerusakan gigi, solusi efektifnya adalah dengan menggunakan gigi palsu atau gigi palsu

Gigi tidak hanya membantu individu berbicara dan mengunyah dengan lebih baik, tetapi juga menopang otot-otot mulut yang membantu menjaga bentuk wajah.

Proses pembersihan gigi relatif sederhana dan non-invasif sehingga tidak memerlukan pembedahan

Namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi untuk menentukan solusi terbaik berdasarkan kondisi kesehatan masing-masing pasien.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link