December 21, 2024
Bayi Usia 19 Bulan di Malaysia Didiagnosis Idap Kanker Ovarium

Bayi Usia 19 Bulan di Malaysia Didiagnosis Idap Kanker Ovarium

0 0
Read Time:1 Minute, 37 Second

Republik Jakarta – Seorang gadis Malaysia berusia 19 bulan didiagnosis menderita kanker ovarium, penyakit yang biasanya menyerang wanita dewasa. Ibu anak tersebut, Faralistia Sintom, mengetahui ada yang tidak beres pada bulan Agustus ketika anaknya mulai menderita sembelit dan kembung.

Bayi yang diberi nama Danine Auni Liksi itu juga dikabarkan kurang aktif dari biasanya dan hanya ingin digendong. “Anak saya merasa tidak nyaman dan belum bisa berbicara, jadi dia hanya menangis saat sakit,” kata Faralistia, seperti dilansir The Straits Times (Senin, 14 Oktober 2024).

Keluarga yang tinggal di Sabah awalnya berobat ke rumah sakit setempat. Namun, kanker tersebut baru diketahui setelah anak tersebut dibawa ke rumah sakit khusus ibu dan anak dan jumlah sel darahnya menurun drastis.

Dokter di rumah sakit menemukan tumor sepanjang 13,5 cm dan setelah operasi pada tanggal 2 Oktober memastikan bahwa Danine menderita kanker ovarium stadium 3. Menurut Ovarian Cancer Research Alliance (OCRA), sebuah organisasi nirlaba global, kanker ovarium stadium 3 biasanya terjadi ketika kanker menyebar dari satu atau kedua ovarium ke area seperti perut, kelenjar getah bening di sekitarnya, atau permukaan hati. artinya sudah menyebar ke area di luar panggul. .

“Saya sangat sedih ketika diberitahu bahwa ovarium kanan putri saya diangkat karena dia masih sangat muda,” kata Faralistia. Orang tua Daneen juga memiliki seorang putra berusia 4 tahun penderita autisme.

Menurut Ocra, sekitar 90% wanita yang menderita kanker ovarium berusia di atas 40 tahun. Danine akan memulai kemoterapi setelah dia pulih dari operasi. “Selama masih ada obatnya, masih ada harapan,” kata Faralistia.

Meski pihak keluarga berharap Daneen bisa pulih, ayah anak tersebut, Rikshi Tahir, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap biaya rumah sakit yang akan mereka keluarkan. “Sampai saat ini pihak rumah sakit belum memberikan perkiraan biayanya, termasuk operasi dan kemoterapi,” kata petugas pemadam kebakaran berusia 25 tahun itu.

Pak Riksi juga mengimbau masyarakat untuk berdonasi dengan harapan dapat meringankan beban keuangan. Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sabah juga membagikan keluhan Rikshi di halaman Facebook-nya.

Kemoterapi dimulai…Baca selengkapnya>>

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link