harfam.co.id, Jakarta – Neuralink, startup chip otak milik Elon Musk, menemui kendala tak terduga dalam membangun implan manusia pertamanya.
Dikatakan bahwa chip otak yang dibuat oleh Neuralink mulai terpisah dari tengkorak pasien, sehingga mengurangi jumlah data yang diterimanya.
Perusahaan mengumumkan ini di blog resminya. Sayangnya, startup milik Elon Musk ini tidak membeberkan informasi penyebab benang tersebut “jatuh” dari otak.
Perusahaan juga tidak menyebutkan berapa banyak benang yang terlepas atau apakah benang yang lepas tersebut menyebabkan masalah pada pasien pertama.
Diketahui, antarmuka otak-komputer pertama Neuralink atau dikenal dengan BCI (brain-computer connection) ditanamkan pada pasien Noland Arbaugh, 29 tahun pada Januari 2024.
Menurut Ars Technica, Jumat (10/5/2024), implan otak ini dirancang untuk membantu pasien kelumpuhan mengendalikan teknologi eksternal hanya dengan menggunakan pikirannya.
Arbaugh sendiri mengalami kelumpuhan dari bahu ke bawah dalam kecelakaan menyelam delapan tahun lalu dan menghabiskan enam tahun menguji Neuralink untuk menguji keamanan perangkat tersebut.
Sebelum masalah muncul, perusahaan milik Elon Musk merilis video berdurasi 9 menit yang menunjukkan cara kerja teknologi BCI di Arbo.
Dalam video tersebut, Noland memainkan permainan tersebut dan menjelaskan bahwa dia hanya perlu membayangkan kursor bergerak ke lokasi yang diinginkan, dan kursor bergerak untuk melibatkan otak.
Tanda pertama adanya masalah pada implan otak Neuralink muncul pada tanggal 1 Maret, ketika Arbaugh menjawab pertanyaan selama panggilan konferensi dengan tim peneliti Neuralink.
Kadang-kadang, “Tentunya kami masih berupaya mengatasi permasalahan dan hal-hal tersebut. Namun kini setelah kami mengetahui hal ini, tidak ada alasan mengapa [instalasi] tidak tersedia,” lapor Wall Street Journal.
Meskipun masih belum jelas apa yang menyebabkan benang tersebut terlepas, salah satu teori menyatakan bahwa operasi tersebut meninggalkan udara di tengkorak Arbeau, suatu kondisi yang dikenal sebagai pneumocephalus.
Detail: Chip otak pertama Neuralink berisi 1.024 elektroda pada 64 “untaian”—lebih tipis dari sehelai rambut manusia—yang dirancang untuk mengumpulkan data tentang aktivitas saraf otak.
Tidak hanya itu, aliran ini juga menangkap ide-ide proyek dan mengirimkan datanya ke komputer perusahaan untuk dianalisis guna mengubah ide menjadi tindakan.
Elon Musk mengumumkan bahwa Neuralink telah berhasil menanamkan implan ke otak manusia. Hal ini ia umumkan melalui X atau Twitter miliknya.
Mengutip keterangan Engadget, Rabu (31/1/2024), Elon Musk mengatakan proses penerapannya berhasil. Ia menambahkan, pasien yang menerima implan dalam kondisi baik sehari setelah operasi.
“Orang pertama yang menerima implan dari @Neuralink kemarin kini masih hidup,” kata pemilik X yang menambahkan bahwa hasil pertama menunjukkan ditemukannya tulang belakang saraf.
Sekadar informasi, Neuralink sudah mulai melakukan operasi pada pasien setelah mendapat lampu hijau dari FDA atau Badan Pengatur Makanan dan Obat AS. Uji klinis pertama pada manusia dilakukan akhir tahun lalu.
Menurut Neuralink, selama percobaan, tujuan utama mereka adalah memberi orang kemampuan untuk mengontrol kursor atau keyboard komputer dengan akal sehat mereka. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menciptakan BCI (antarmuka otak-komputer).
Untuk penelitian, Neuralink menyasar pasien quadriplegia yang disebabkan oleh cedera tulang belakang, amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
Juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig, ini adalah penyakit neurogeneratif progresif yang menghambat sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Namun Elon Musk belum membeberkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur implan otak yang dilakukan pada pasien manusia. Namun keberhasilan ini menjadi sumber bagi perusahaan untuk mengembangkan produknya.