harfam.co.id, Jakarta – Awal bulan Syaban 1445 Hijriah dimulai pada 11 Februari 2024. Syaban merupakan salah satu bulan istimewa dalam Islam.
Sya’ban juga dikenal sebagai bulan Nabi Muhammad SAW dan merupakan bulan menjelang bulan suci Ramadhan. Di bulan ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk salat, yang tertulis dalam surat Ahzab ayat 56:
Tuhan memberkati
Ini:
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berdoa kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah kepada Nabi dan salam kepadanya.”
Berdasarkan ayat tersebut banyak ulama yang sepakat bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan berkah bagi Nabi Muhammad SAW, ayat di atas diturunkan pada bulan Sya’ban, demikian lapor NU Online Senin (12/2/2024).
Menurut Dosen Mahad Ali Al-Iman Bulus dan Pengurus Bahtzul Masayl Institute PCNU Purworeho Ustad Muhammad Hanif Rahman, hakikat memperbanyak shalat di bulan Syaban adalah memuji keimanannya.
Hakikat salam yang diucapkan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang yang memberkati umat Islam, bukan untuk membantu atau mendoakan Nabi.
Ustadz Hanif yang mengutip Sayyid Muhammad menjelaskan hakikat salat umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengutip perkataan Syaikh Izzuddin bin Abdussalam dalam Madza fi Sha’ban halaman 26-27:
Syaikh Izzuddin bin Abdussalam berkata: Berdoa kepada Rasulullah bukanlah syafaat dari kita untuk Rasulullah, karena orang seperti kita tidak bisa menaati orang lain. menyukai kita.”
“Jika kita tidak dapat mengembalikannya, kita diperintahkan untuk mendoakannya, agar Tuhan membalas kebaikan yang telah dia tunjukkan kepada kita. Karena kita tidak dapat mengembalikan Nabi Muhammad, maka Tuhan telah memerintahkan kita untuk mencintainya dan berdoa kepadanya. Doa kami kepadanya adalah untuk membalas kebaikan yang telah ditunjukkannya kepada kami. Namun tidak ada kebaikan yang lebih besar dari kebaikan Nabi Muhammad SAW.
Ada anugerah yang diterima umat Islam ketika berdoa kepada Nabi Muhammad SAW.
Salah satu pemberiannya adalah persepuluhan. Dalam hadits Nabi Muhammad ini, Imam Muslim meriwayatkan:
“Barangsiapa yang mendoakanku satu kali, maka Allah akan membalasnya dengan 10 doa.”
Dengan demikian, shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW bukan berarti mendoakan atau memberi syafaat untuknya, melainkan karena ketidakmampuan umat Islam dalam membalas seluruh jasa-jasa Nabi Muhammad SAW.
Dengan kata lain shalawat merupakan ungkapan rasa syukur seorang muslim kepada Nabi Muhammad SAW atas segala kebaikannya.
Karena jasa Nabi Muhammad SAW, manusia mendapat bimbingan dan arahan melalui media bahasanya yang mulia.
Salah satu shalawat yang paling populer di seluruh dunia termasuk Indonesia adalah Shalawat Asigil.
Allah menginginkan الِمِيْنْ بَيْنِهِمْ atau
Allahumma shalli ala ala Sayyidinaa Muhammad
Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin
Wa ahrijna min banihim saalimiin
Wa ‘alaaalihi wa shohbihii ajma’in
Ini:
“Ya Allah, berkahilah pemimpin kami, Nabi Muhammad, dan lindungi para penjahat dari penjahat lainnya, lindungi kami dari bahaya mereka, dan berkahilah seluruh keluarga dan sahabatnya.”