Jakarta – Kartika Rinakit Adhe berhasil menjadi calon terbaik pada program doktor Pendidikan Dasar dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,00 ) yang diselenggarakan di GRAHA Unesa Kampus II Lidah Wetan pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Prestasi tersebut tidak diraih Kartika dengan mudah. Sebagai seorang ibu rumah tangga dan guru, ia harus berhati-hati dalam mengatur waktunya. Tantangan ini membuat perjalanannya semakin menantang. Namun perempuan asal Kediri ini tetap berhasil menyelesaikan gelar doktornya.
Baca selengkapnya: Jangan salah paham! Berikut adalah 3 perbedaan antara gelar Ph.D. dan gelar Ph.D.
Selama menuntut ilmu Kartika harus menghadapi berbagai kesulitan. Selain mengajar, beliau juga menjabat sebagai Koordinator Program Sarjana Pendidikan Guru PAUD dan ahli alat permainan edukatif pada Direktorat PAUD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pendidikan Surabaya.
Baca Juga: Kritik Merdeka Belajar di Kampus Merdeka dengan Teori Hegemonik Patricia mendapat gelar PhD dari Zahid University. Memulai studinya sangat sulit baginya. Ia pernah mengikuti pertemuan offline dan kuliah online secara bersamaan. dan juga memberikan jawaban yang salah pada perkuliahan pada pertemuan tersebut.
“Sejak saya memulai proses memprioritaskan studi dan bekerja. “Bersyukur. Semua berjalan lancar hingga selesai,” kata Kartika dalam laman Unesa, Jumat (23/08/2024).
Baca selengkapnya: Kisah Soesilo Toer: Penulis, Ph.D. Rusia Memilih Menjadi Pemulung.
Kartika biasanya mengerjakan tugas kurikulum pada malam hari setelah menyelesaikan studi dan mengajar sebagai guru. Ia juga berusaha menjadi siswa yang antusias di kelas dan rajin membaca buku harian. “Di situlah saya memahami pentingnya proses transformasi ini,” jelasnya.
Gelar doktor memberikan banyak pengalaman baru yang memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Salah satunya adalah mengenai proyek pemerintah untuk transisi yang memuaskan dari PAUD ke SD, yang memerlukan pengakuan bersama.
Kartika mengaku kesuksesannya tak lepas dari dukungan keluarga. Terutama suami tercinta yang juga berprofesi sebagai dosen di Unesa. Ia selalu membantu menjaga anak-anak agar Kartika bisa fokus belajar. Dan motivasi dari keluarga menjadi penyemangat yang sangat berarti bagi saya,” ujarnya.
Setelah meraih gelar doktor, Kartika berencana menggunakan ilmunya di ruang perkuliahan dan membantu memajukan program pendidikan yang dipimpinnya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studinya agar terus belajar dan berkembang.
“Jangan berpikir untuk menyerah. Karena mata penuh harapan menanti kita menjadi orang sukses dan bahagia. “Siapa lagi kalau bukan orang yang kita cintai? Itu keluarga,” tutupnya.