harfam.co.id, Jakarta – Energi baru terbarukan (EBT) sempat disinggung dalam debat calon wakil presiden (cawapres) yang digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. Topik tersebut kini ramai diperbincangkan di seluruh dunia seiring dengan isu terkini Perubahan iklim. Populer.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat beberapa emiten yang menggarap sektor ini karena dinilai memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Bahkan beberapa perusahaan batubara juga telah beralih ke sektor hijau melalui berbagai diversifikasi.
Salah satunya adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Perseroan merupakan perusahaan induk yang berbasis di Indonesia, dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Barito Renewables berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan menurunkan emisi serta mendukung tujuan transisi Indonesia menuju net zero emisi (NZE).
Barito Renewables mulai beroperasi melalui salah satu anak perusahaannya yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik panas bumi terkemuka. Saat ini, Grup Perusahaan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 MW, mewakili sekitar 38 persen pangsa pasar di Indonesia.
Selain itu ada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Perseroan melakukan diversifikasi usaha melalui pengembangan pembangkit listrik baru berbasis energi terbarukan (EBT). Hal ini ditandai dengan dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Tanah Laut Bayu (PLTB), Kalimantan Selatan berkapasitas 70 MW.
Dalam proyek ini, Adaro melalui anak perusahaannya PT Adaro Power menggandeng Total Eren. Keduanya memenangkan tender setelah menawarkan harga listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero). Tawaran ini merupakan yang terendah sepanjang sejarah pembangunan PLTB di Indonesia.
Perusahaan memiliki visi untuk memperluas portofolio proyek energi terbarukan dan menjadi pemimpin pasar dalam pembangkitan listrik dari energi terbarukan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Misinya adalah mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia yang akan mengurangi emisi karbon dan membangun masa depan yang berkelanjutan.
Arkora Hydro memiliki dan mengembangkan fasilitas pembangkit listrik tenaga air dari sungai yang beroperasi di seluruh Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air aliran langsung adalah jenis pembangkit listrik yang memerlukan sedikit atau tanpa penyimpanan air.
Saat ini, dengan kapasitas 17,4 MW yang beroperasi dan 15,4 MW dalam tahap konstruksi, perseroan akan terus mengembangkan portofolio pembangkit listrik tenaga air di Indonesia melalui metode organik dan akuisisi. Perusahaan menargetkan memiliki pembangkit listrik tenaga air sebesar 200 MW dalam portofolionya pada tahun 2025. PT Dian Swaistika Sentosa Tbk (DSSA)
PT Dian Swaistika Sentosa Tbk sedang menjajaki peluang kolaborasi bisnis di bidang energi surya. Perseroan melalui anak perusahaannya, PT Daya Anugerah Sejati Utama menandatangani nota perjanjian dengan Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power dan PT Agra Surya Investindo menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya.
Pabrik sel dan modul fotovoltaik surya masing-masing memiliki kapasitas produksi 1 GW per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2008, perusahaan ini beroperasi di sektor energi terbarukan. Menurut Yahoo Finance, Sky Energy Indonesia memproduksi dan menjual modul surya untuk rumah, serta sektor bisnis dan pemerintahan di seluruh dunia.
Perusahaan ini menawarkan panel surya polikristalin, monokristalin, dan fleksibel, serta perangkat surya portabel, lampu dioda pemancar cahaya, lampu dan lampu, sistem pemasangan tenaga surya, solusi sistem, inverter surya dan solusi pemantauan serta solusi penyimpanan energi. Selain itu, Perseroan juga terlibat dalam perancangan, instalasi dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
PT Kencana Energi Lestari Tbk adalah pemasok energi baru terbarukan terkemuka di Indonesia. Melalui dua entitas anak perusahaan langsung yaitu PT Energy Sakti Sentosa dan PT Bangun Tirta Lestari serta dua entitas anak perusahaan tidak langsung yaitu PT Nagata Dinamika Hidro Madong dan PT Biomassa Energi Jaya. Perusahaan memproduksi energi baru dan terbarukan untuk kebutuhan industri dan rumah tangga Indonesia.
Kencana Energy mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sumatera Utara yaitu PLTA Kantong oleh PT Energi Sakti Sentosa, PLTA di Bengkulu yaitu PLTA Air Putih oleh PT Bangun Tirta Lestari, Mini Hydro. Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTM) di Toraja Utara yaitu PLTM Ma’dong oleh PT Nagata Dinamika Hidro Madong dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kepulauan Bangka Belitung yaitu PLTBm Tempilang oleh PT Biomassa Energi Jaya.
Perseroan juga sedang dalam proses pengembangan PLTMH Ordi Hulu di Sumatera Utara oleh PT Sumatra Energi Lestari dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Bangka Belitung yaitu PLTS Tempilang oleh PT Kencana Energi Matahari. Kencana Energy akan memperluas bisnisnya ke beberapa lokasi lain di Sumatera dan Sulawesi.
PT Indika Energy Tbk berkomitmen untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2050. Pada saat yang sama, Indika Energy berencana menyumbangkan 50 persen pendapatan non-batubara pada tahun 2025. Saat ini, setengahnya lagi akan berasal dari sumber non-batubara.
Untuk itu, perseroan melakukan diversifikasi portofolio pada lini bisnis berkelanjutan. PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak usahanya yakni PT Mitra Motor Group (MMG) menjalin usaha patungan dengan Foxteq Singapore Pte Ltd pada 22 September 2022. Usaha patungan tersebut diberi nama PT Foxconn Indika Motor (FIM).
Selain itu, perseroan juga memulai bisnis pembangkit listrik tenaga surya ramah lingkungan dengan mendirikan PT Empat Mitra Indika Solar Power (EMITS). Yakni perusahaan patungan yang digagas Indika Energy dengan Fourth Partner Energy (4PEL), pengembang energi surya terkemuka di India. Usaha patungan ini berfokus pada penyediaan platform solusi energi terbarukan terpadu untuk sektor komersial dan industri di Indonesia.
Untuk mengurangi eksposur bisnis batu bara, Indika juga memiliki Indika Multi Properti dengan empat konsesi hutan tanaman industri seluas lebih dari 170 ribu hektar di Kalimantan. Perusahaan memiliki rencana untuk mengembangkan pelet kayu untuk biomassa dan penyeimbangan karbon.
Setelah sukses mengembangkan tiga aset pertambangan batubara greenfield, TBS melakukan diversifikasi usaha di sektor ketenagalistrikan dengan berinvestasi pada pembangunan dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk menciptakan sumber pendapatan yang lebih berkelanjutan dan bertransformasi menjadi perusahaan energi terintegrasi.
Dalam perkembangannya, TBS memperkuat proses transformasinya untuk lebih fokus pada pengembangan bisnis ramah lingkungan dan energi bersih. Oleh karena itu, TBS menginvestasikan kembali arus kas yang dihasilkan dari bisnis bahan bakar fosil ke bisnis ramah lingkungan yang inovatif di seluruh Indonesia.
Perseroan memutuskan untuk memasuki bisnis motor listrik sebagai salah satu pengembangan lanskap bisnis baru yang sejalan dengan peta jalan pengembangan bisnis energi bersih dan terbarukan pada tahun 2021 – 2030.
Pada tahun 2021, perseroan bekerja sama dengan Grup GoTo mendirikan perusahaan patungan PT Energi Kreasi Bersama dengan merek ‘Electrum’ untuk mengembangkan bisnis motor listrik terintegrasi.
Perseroan merupakan afiliasi dari Pertamina dan pemegang otoritas pengusahaan panas bumi terbesar di Indonesia, dari segi total kapasitas terpasang yang hanya dioperasikan oleh Perseroan dan kontraktor KOB berdasarkan data dari Wood Mackenzie Asia Pacific Pte Limited (Wood Mackenzie).
Perseroan fokus pada energi panas bumi hulu dan hilir dan telah mengembangkan proyek-proyek energi panas bumi Perseroan dengan mengintegrasikan dan mengoptimalkan komponen dan teknologi produksi panas bumi dan listrik yang Perseroan terima dari pemasok yang memiliki hubungan kuat dengan Perseroan.
Perusahaan memperoleh sebagian besar pendapatannya dari penjualan listrik langsung dan tidak langsung ke PLN, yang merupakan perusahaan utilitas listrik negara di Indonesia, dan penjualan uap ke IPP dan PLN. PT Semacom Terintegrasi Tbk (SEMA)
Perusahaan ini bergerak dalam kegiatan usaha produksi panel listrik, perakitan baterai listrik dan energi terbarukan. Perusahaan ini merupakan pemilik lisensi pertama di Indonesia dari Siemens untuk memproduksi panel listrik tipe, dimana sejak tahun 2009 perusahaan telah memproduksi panel listrik tipe. Sejak tahun 2020, perseroan memperluas bisnisnya sebagai pemasok teknologi kelistrikan yaitu baterai listrik dan energi terbarukan.