JAKARTA – Gelar katak terbesar di dunia masih menjadi milik katak Goliat. Panjangnya bisa mencapai 32 cm, dan beratnya bisa mencapai 3,25 kg. Katak goliat hanya hidup di habitat aslinya di Kamerun dan Guinea Khatulistiwa di Afrika.
Kini populasi katak Goliat semakin menurun. Penurunan sebesar 50 persen selama tiga generasi terakhir cukup drastis. Hal ini disebabkan oleh aktivitas manusia seperti perburuan dan penggundulan hutan.
Oddity Central melaporkan, Rabu (27 Maret 2024), katak Goliat pun tak luput dari perburuan. Di beberapa komunitas di Kamerun Barat Daya, permintaan katak ini cukup tinggi karena dianggap sebagai makanan lezat. Katak goliat dapat dijual dengan harga hingga $15, yang cukup menarik di negara-negara seperti Kamerun dan Guinea Khatulistiwa.
Selama bertahun-tahun, pemerintah Kamerun mengabaikan penurunan populasi katak Goliat. Namun atas desakan LSM konservasi, Suaka Herpetofauna Munenguba akhirnya didirikan untuk melindungi beberapa spesies langka, termasuk katak Goliat.
Meskipun ada upaya konservasi, para ilmuwan masih menemukan banyak hal yang tidak mereka ketahui tentang katak Goliat. Salah satu penemuan terbarunya adalah katak Goliat membangun kolam kecil dari bebatuan untuk melindungi telur dan berudunya dari predator dan fluktuasi air.
Para ilmuwan memperkirakan katak Goliat berumur sekitar 250 juta tahun. Namun, kecuali ada upaya serius untuk melindungi habitatnya dan membatasi perburuan, mereka mungkin akan punah dalam beberapa tahun.
Punahnya katak Goliath berdampak pada ekosistem hutan hujan Afrika. Katak goliat merupakan bagian penting dalam rantai makanan dan membantu mengendalikan populasi hama.