December 21, 2024
Harga Emas Turun Tipis Setelah Dolar AS Perkasa

Harga Emas Turun Tipis Setelah Dolar AS Perkasa

0 0
Read Time:3 Minute, 57 Second

harfam.co.id, Jakarta – 1 Agustus 2024 Harga emas sedikit melemah pada perdagangan Kamis seiring kenaikan emas dalam dua pekan di awal sesi perdagangan. Dolar Amerika Serikat (AS) atau dolar AS menguat setelah mencapai level tertinggi.

Hal ini terjadi menjelang data non-farm payrolls AS yang dirilis pada hari Jumat waktu setempat di tengah kekhawatiran penurunan suku bunga pada bulan September 2024 dan permintaan safe haven.

Emas turun sekitar 0,4 persen menjadi $2,438.32 pada 18.03 GMT setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli di awal sesi perdagangan, menurut CNBC pada Jumat (2/8/2024). Emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada $2,480.8.

Dolar AS turun 0,3% setelah jatuh pada hari sebelumnya karena bank sentral terus mengguncang pasar keuangan. % telah meningkat. Di sisi lain, harga perak di pasar lokal turun 2,4 persen menjadi $28,33. Platinum turun 1,3 persen menjadi $963,05 dan paladium turun 2,2 persen menjadi $904,71.

Sementara itu, bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Rabu 31 Juli 2024. .

“Persepsi di pasar adalah bahwa kita akan menurunkan suku bunga pada bulan September dan ada beberapa orang di pasar yang membicarakan mengenai penurunan suku bunga sebesar 50% dari Federal Reserve,” kata kepala strategi komoditas tersebut. TD Sekuritas, Bart Melek

 

 

Emas batangan dikenal sebagai lindung nilai pilihan terhadap risiko negara dan ekonomi. Suku bunga rendah cenderung meningkat Pelaku pasar sekarang menunggu laporan payroll AS pada hari Jumat untuk informasi lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed.

Pada saat yang sama, pembelian oleh bank sentral dan permintaan daging tetap kuat di Asia “Jadi pasar emas saat ini tidak berjalan baik, tapi kami menduga hal itu akan terjadi suatu saat nanti,” kata Melek.

Di sisi lain, analis Citi dalam catatannya menyebutkan permintaan emas bank sentral akan tetap tinggi pada 2024-2025, meski bank sentral China tidak melaporkan adanya pembelian pada Mei dan Juni 2024.

Pada tahun 2023, bank sentral Tiongkok berhenti membeli emas dari cadangan untuk bulan kedua berturut-turut pembelian emas.

Sebelumnya, harga emas berpeluang menguat pada perdagangan pekan ini Ini setara dengan harga emas lebih dari $2,350 per ons

Mengutip makalah Kitco yang ditulis pada Senin (29/7/2024), meskipun harga emas gagal mempertahankan dukungan awal di $0,000 per ounce pada minggu lalu, pasar mampu mengalami tren lebih tinggi di atas $2,350 per ounce. Menurut para analis, hal ini dapat menciptakan kekuatan bullish baru pada harga emas

Emas berjangka untuk kontrak Agustus naik 1 persen hari ini dan diperdagangkan pada $2,382.60. Namun harga emas sudah turun 0,6 persen sejak Jumat lalu.

Meskipun terjadi fluktuasi harga emas dalam jangka pendek, para analis mengindikasikan bahwa harga emas masih mempertahankan tren pertumbuhan yang kuat. Pasalnya, pasar lebih berekspektasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga di akhir kuartal. Menurut CME FedWatch Tool, pasar berada pada titik terendah sepanjang masa pada bulan September

Kelvin Wong, analis senior OANDA, melihat koreksi harga emas muncul karena volatilitas yang muncul namun dalam kinerja yang optimis. “The Fed lebih memilih menerapkan siklus penurunan suku bunga daripada siklus kenaikan suku bunga dalam jangka menengah, dan harga emas terus naik karena imbal hasil obligasi 10 tahun turun di bawah resistensi,” ujarnya.

George Milling-Stanley, kepala strategi emas di State Street Global Advisors, memperkirakan harga emas global akan mempertahankan momentum sementara harga emas hanya bergerak ke satu arah.

Milling-Stanley mengatakan Federal Reserve berada di jalur yang tepat untuk menurunkan suku bunga pada bulan September dan memulai siklus baru.

 

Pasar sangat mengantisipasi penurunan suku bunga pada akhir musim panas, yang berdampak baik bagi logam mulia Bahkan inflasi berada di atas target bank sentral sebesar 5 persen. Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) menyebutkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik 2,6 persen selama 12 bulan terakhir dibandingkan bulan sebelumnya.

Para ekonom mengatakan data inflasi terbaru tidak akan menghentikan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga pada September 2024. Bank sentral diperkirakan akan memutuskan penurunan suku bunga pada bulan September.

“Jalan ke depan yang disiapkan oleh komite akan terbukti penting dalam menetapkan tahapan inisiasi siklus pelonggaran Powell mungkin belum sepenuhnya berkomitmen untuk memangkas suku bunga pada bulan September, namun ia mungkin memberi sinyal bahwa The Fed akan segera melakukan hal tersebut, kata analis TD Securities.

Minggu ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Analis optimis terhadap harga emas dalam jangka pendek. Tujuh analis memperkirakan harga emas akan menguat pada pekan ini. Sementara hanya empat analis yang memperkirakan harga emas akan melemah. Sementara itu, lima analis melihat harga emas bergerak sideways

Selain itu, 193 tim berpartisipasi dalam survei Kitco. Investor lebih optimis terhadap harga emas. 127 pelaku pasar optimis harga emas akan menguat Sementara 37 pelaku pasar memperkirakan harga emas akan melemah Sementara 29 responden melihat harga emas naik

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link