December 21, 2024
Iran Berhasil Luncurkan Satelit Penelitian Baru Chamran-1 ke Orbit  

Iran Berhasil Luncurkan Satelit Penelitian Baru Chamran-1 ke Orbit  

0 0
Read Time:1 Minute, 36 Second

harfam.co.id, JAKARTA – Iran meluncurkan satelit penelitian baru ke orbit, menandai langkah maju dalam program luar angkasa negaranya, menentang kritik dan tentangan dari negara-negara Barat.

Satelit penelitian Chamran-1 dengan berat 60 kg mempunyai tugas utama menguji sistem perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendemonstrasikan teknologi manuver in-orbital dan fase-orbital. Laporan media resmi setelah peluncurannya menyebutnya sukses.

Satelit ditempatkan di orbit oleh pembawa Gem-100. “Sinyal pertama dari satelit ini sudah diterima,” demikian dilansir Al Jazeera, Minggu (15/9/2024).

Roket Gam-100 yang membawa satelit terbaru ini dikembangkan oleh Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Roket tersebut merupakan peluncuran satelit tiga tahap pertama di negara itu, yang pertama kali digunakan pada bulan Januari untuk mengirim satelit ke orbit lebih dari 500 km.

Negara-negara Barat selalu memperingatkan Iran agar tidak melakukan peluncuran semacam itu, dengan alasan bahwa teknologi yang sama dapat digunakan untuk membawa senjata nuklir. Namun Iran menegaskan bahwa mereka tidak berniat mengembangkan senjata nuklir dan peluncuran satelit serta roketnya hanya untuk tujuan sipil atau pertahanan.

Peluncuran ini dilakukan di tengah tuduhan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa bahwa Iran telah mengirimkan rudal balistik ke Rusia yang dapat digunakan dalam perang dengan Ukraina. Iran membantah tuduhan tersebut.

Iran telah memperluas aktivitasnya di wilayah tersebut, dengan menyatakan bahwa aktivitas tersebut dilakukan secara damai dan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun, negara ini menghadapi banyak kendala, dengan beberapa satelitnya meledak saat peluncuran.

Pada bulan Januari, media Iran melaporkan bahwa satelit Surya diluncurkan ke orbit 750 km, orbit tertinggi yang dicapai negara tersebut.

Pada bulan Februari, Rusia meluncurkan satelit penginderaan jauh dan pencitraan Iran ke orbit, yang menuai kritik dari Amerika Serikat. Saat itu, Menteri Komunikasi Iran mengatakan Iran telah meluncurkan puluhan satelit selama dua tahun terakhir.

Iran telah menghadapi sanksi Barat selama bertahun-tahun, terutama setelah Amerika Serikat, di bawah Presiden Donald Trump, membatalkan perjanjian nuklir antara Teheran dan negara-negara besar pada tahun 2018. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link