JAKARTA – Idul Adha menjadi momen istimewa untuk menikmati hidangan daging, khususnya daging sapi. Daging sapi mengandung banyak protein dan beragam nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Namun perlu diingat bahwa terlalu banyak makan daging sapi berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Dana Penelitian Kanker Dunia (WCRF) merekomendasikan pengurangan konsumsi daging merah, termasuk daging sapi, menjadi 3 porsi (sekitar 500 gram daging matang) per minggu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko kesehatan dari daging merah.
Untuk mengurangi konsumsi daging, Anda perlu mengetahui dampak negatif konsumsi daging berlebihan bagi kesehatan menurut Apotek K24: 1. Sembelit
Terlalu banyak makan daging sapi bisa menyebabkan masalah perut, termasuk sembelit.
Daging sapi tinggi protein dan lemak, namun rendah serat. SERAT merupakan faktor penting dalam memperlancar pencernaan, terutama dalam penyerapan air dan mengentalkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Selain itu, menurut artikel di jurnal Neurogastroenterology and Motility, mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, seperti yang terdapat pada daging sapi, dapat meningkatkan risiko sembelit. Lemak jenuh ini dapat menyebabkan “gas alam” di usus kecil, memperlambat pergerakan tinja dan menyebabkan sembelit.2. Berat badan yang besar
Makan terlalu banyak daging sapi dapat meningkatkan risiko penurunan berat badan. Asupan rendah kalori dan tinggi lemak menyebabkan penambahan berat badan. Daging sapi, terutama yang porsi lemaknya, tinggi kalori dan lemak. Satu porsi daging sapi (sekitar 100 gram) bisa mengandung 200-300 kalori dan 10-20 gram lemak.
Kurangnya olahraga merupakan faktor terpenting dalam menurunkan berat badan. Berolahraga membantu membakar kalori dan lemak sehingga membantu menjaga berat badan. Hal ini menyebabkan risiko kanker
Ada hubungan antara tingginya konsumsi daging sapi dan peningkatan risiko kanker. Beberapa metode pengolahan daging sapi, seperti menumbuk, menggoreng, dan menggunakan api besar, dapat menghasilkan bahan kimia karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Bahan kimia ini dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.
Makan daging merah, termasuk daging sapi, dikaitkan dengan peningkatan kadar zat besi non-heme. Zat besi non-heme ini dapat menyebabkan peradangan dan ketidakseimbangan hormon, terutama pada wanita dan pria.4. Ini meningkatkan kolesterol dan tekanan darah
Terlalu banyak makan daging sapi dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Daging sapi, terutama bagian berlemaknya, banyak mengandung kolesterol. Kolesterol jenuh jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (“jahat”) dalam darah. Kolesterol LDL menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak.
Daging sapi juga banyak mengandung garam. Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Daftar Harga Pangan 5 Agustus 2024: Bawang Bombai dan Telur Ayam Menurun Penurunan harga terjadi pada banyak pangan komersil saat ini. harfam.co.id.co.id 5 Agustus 2024