harfam.co.id, Jakarta – Badan Penanaman Modal (BKPM) memastikan Indonesia akan meningkatkan produksi baterai kendaraan listrik pada April 2024. Produksi baterai listrik sebagian besar akan dilakukan di Karawang, Jawa Barat.
Menurut Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM Tina Talisa, besarnya produksi baterai listrik menjadi bukti nyata kebijakan di bawah ini.
Intinya adalah untuk menciptakan nilai tambah dari banyaknya sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, salah satunya nikel, kata Tina Talisa dikutip Antara, Sabtu (9/3) /2024).
Produksi besar baterai kendaraan listrik dilakukan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power yang berbasis di Karawang, Jawa Barat.
Ia meyakini, hal tersebut bukan hanya menjadi kekuatan yang menandai Indonesia sebagai produsen baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, namun juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan lingkungan hidup kendaraan listrik.
Tina juga mengatakan produksi massal sel baterai mobil listrik akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang memproduksi sel listrik mobil di Asia Tenggara dengan menggunakan teknologi terkini dari LG.
Hal ini juga akan berdampak langsung pada pekerja Indonesia yang akan diangkat menjadi pekerja profesional pertama di Asia Tenggara, sehingga dapat meningkatkan perekonomian lokal dengan keluar dari jebakan pendapatan.
Di sisi lain, Direktur PT HLI Green Power Hong Woo Pyoung menegaskan kesiapan HLI untuk melakukan lebih banyak produksi. Hong juga mengungkapkan bahwa perusahaan mobil listrik di Indonesia akan mampu melahirkan lebih banyak insinyur muda pionir yang memiliki kemampuan berproduksi . listrik. sel baterai mobil profesional.
“Semuanya sudah kami persiapkan sejak September 2023. Kami siap memulai produksi massal pada April 2024. Kami juga sudah melatih insinyur dari Indonesia selama setahun dan akan terus kami berikan pelatihannya. sangat bangga dengan insinyur-insinyur dari Indonesia,” ujarnya.
Tahap pertama, PT HLI menggunakan investasi sebesar 1,1 miliar dollar AS, dan memiliki produksi 10 gigawatt/jam (GWh) termasuk 32,6 juta sel baterai yang mampu memproduksi atau sekitar 150 ribu mobil listrik.
Pada tahap kedua, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 20 GWh pada tahun 2025.