harfam.co.id, Jakarta Tahu dan tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang digemari oleh masyarakat lokal maupun mancanegara. Selain rasanya yang enak dan proteinnya yang tinggi, harganya yang murah menjadi alasan banyak orang menyukai makanan ini.
Berbagai jenis tahu dan tempe terkesan tidak menggugah selera jika dikonsumsi sehari-hari. Namun tak sedikit orang yang akhirnya mengeluh asam urat dan bertanya-tanya kenapa mereka makan tahu dan tempe. Apakah itu benar?
Informasi mengenai dampak asam urat akibat konsumsi tahu dan tempe dirangkum pada Rabu (20/3/2024).
Salah satu hal yang perlu dihindari oleh penderita asam urat adalah mengonsumsi purin. Pada tahu dan tempe sendiri, kandungan purinnya tergolong sedang, yakni 140 mg purin per 100 gram. Purin diperoleh melalui proses fermentasi pada saat produksi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition pada tahun 2015 menemukan bahwa mengonsumsi tahu, tempe, dan produk kedelai lainnya secara berlebihan meningkatkan kadar asam lemak pada orang dewasa.
Selain itu, penting juga untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe serta makanan lain yang tinggi vitaminnya, mengingat tahu dan tempe juga mengandung purin walaupun sangat tinggi.
Berikut daftar makanan tinggi purin yang sebaiknya dibatasi atau dihindari: Makanan berwarna merah Jeroan Makanan Laut Daging bebek dan kalkun Makanan olahan atau kalengan Makanan kaleng Makanan manis yang mengandung gula (misalnya kue dan cookies)
Diet ini mengandung sekitar 150 mg purin, sehingga jika dikonsumsi penderita asam urat dapat menyembuhkan asam urat. Dengan gejala luka bakar, nyeri hebat pada persendian, memar atau kemerahan pada kulit, dapat menyebabkan tofi atau asam urat.
Selain makanan, penderita asam urat juga perlu menghindari jenis minuman berikut ini, antara lain: Minuman beralkohol Alkohol (beralkohol atau tidak) Minuman berkafein Minuman stimulan Minuman manis.
Berikut beberapa rekomendasi makanan yang baik untuk dikonsumsi penderita asam urat: Telur Samoa Tuna Biji-bijian utuh (misalnya gandum dan beras merah) Kacang-kacangan
Mengonsumsi obat resep seringkali menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, pemilihan herbal sebagai pengobatan alternatif dinilai aman. Di bawah ini beberapa tanaman herbal yang bisa dimakan untuk membantu mengobati asam urat.
1. Jahe
Jahe memiliki sifat anti inflamasi yang dapat membantu meringankan gejala pada penderita asam urat.
2. Bumi
Kunyit mengandung kurkumin yang merupakan antioksidan. Oleh karena itu kunyit dapat dijadikan salah satu herbal untuk membantu mengobati asam urat.
3. cuka sari apel
Selain bersifat anti inflamasi, cuka sari apel juga dapat meningkatkan alkalinitas (kadar basa) untuk menetralkan asam lemak, serta mendukung proses pembuangan asam lemak dari dalam tubuh.
4. Pohon yang indah
Ramuan ini mengandung hox alpha yang bertindak sebagai antioksidan. Kandungannya sangat efektif menekan pelepasan sitokin inflamasi.
5. rumput hijau
Tanaman meniran hijau dipercaya mampu menghentikan proses pembuatan asam lemak dalam tubuh, sekaligus membersihkan asam lemak yang menumpuk.
Ayam bisa menjadi makanan yang bisa disantap oleh penderita asam urat. Namun, sebaiknya pilih daging tanpa lemak untuk mengurangi lemak jenuh penyebab obesitas.
Penderita asam urat harus berhati-hati dalam memilih buah. Pasalnya, jenis sayuran tertentu, seperti bayam atau asparagus ternyata mengandung purin yang dilarang untuk penyakit. Sebagai gantinya, Anda bisa memilih tomat, wortel, atau brokoli sebagai makanan untuk mengurangi asam lemak.
Kacang kaya akan purin sehingga makan terlalu banyak dalam jangka waktu lama akan menyebabkan kelebihan asam lemak yang tidak dapat dihilangkan secara alami sehingga akan mempercepat perkembangan asam urat.
Menurut Healthifyme, bagian pisang yang paling banyak mengandung purin adalah daunnya, bukan bijinya. Oleh karena itu aman bagi penderita asam urat. Menurut Casana Foods, pola makan nabati dapat digunakan untuk mengurangi asam lemak dan memperlancar drainase limfatik.
Kalium dan fosfor dalam jus buah dapat membantu menurunkan kadar asam lemak dalam darah.