Jakarta harfam.co.id Arti ‘perhatian nasional terhadap Rafah’ sebenarnya adalah untuk meminta perhatian seluruh dunia internasional terhadap serangan yang terjadi di wilayah Gaza Sharafah Palestina. Rafah adalah salah satu daerah di mana serangan musuh sering terjadi, sehingga banyak warga sipil yang tidak bersalah terkena dampaknya.
Dalam menyampaikan seruan tersebut, kata “mata” digunakan sebagai simbol ketertarikan dan kepedulian. Dengan kata lain, “semua mata” berarti semua orang: pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat umum. ‘Rafafa All Eyes’ mencerminkan keprihatinan global untuk segera mengakhiri serangan brutal terhadap Rafa dan untuk melindungi korban sipil.
Serangan yang terus berlanjut di Rafah telah membawa kehancuran, penderitaan dan hilangnya nyawa orang tak berdosa. Oleh karena itu, komunitas internasional harus memahami dan menyadari pentingnya melindungi hak asasi manusia di Jalur Gaza dan melindungi warga sipil yang hidup dalam ketakutan dan penderitaan kronis.
Kami berharap seruan kami untuk “Berikan perhatian penuh pada Rafah” akan mendorong komunitas internasional untuk membuka mata dan hati, mengambil tindakan untuk mengakhiri konflik Gaza, dan memberikan dukungan kepada mereka yang menderita akibat serangan yang tidak adil. Setiap orang mempunyai kesempatan untuk berperan aktif dalam melestarikan dan melindungi kehidupan masyarakat Rafah, Gaza, Palestina.
Berikut makna All Eyes on Rafah yang dirangkum harfam.co.id dari berbagai sumber, Rabu (29 Mei 2024):
Himbauan ‘Rafa All Eyes’ mengajak dunia untuk memperhatikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat Rafa yang terkena dampak serangan militer Israel.
Serangan yang terjadi pada Februari 2024 itu menyoroti meningkatnya ketegangan di Rafah, khususnya dalam konteks perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang ditengahi oleh Mesir, Amerika Serikat, dan Qatar. Selain itu, pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel merupakan bagian penting dari konteks ini.
Pentingnya Rafah sebagai pusat konflik Gaza juga tercermin dalam sejarah dan geografi kota tersebut. Rafah merupakan wilayah paling selatan Jalur Gaza dan merupakan pintu gerbang utara menuju Semenanjung Sinai, berperan penting dalam menghubungkan Mesir dan Levant. Rafah menjadi fokus utama perhatian dunia di tengah konflik Israel-Palestina, dengan aktivitas perbatasan dan kehadiran pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza.
Seruan “Rafa untuk Semua” diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global terhadap situasi di kota tersebut dan mendorong tindakan praktis untuk membantu dan melindungi warga Rafa yang terkena dampak konflik.
Ketika Timur Tengah dilanda kekacauan, yang seringkali ditandai dengan konflik antara kepentingan Barat dan Israel, kita menemukan secercah harapan dan doa di Rafah. Terletak di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza, Rafah telah menjadi simbol kekuatan dan persatuan warga dunia dalam menghadapi tantangan, serta menarik perhatian dunia karena semangat pantang menyerahnya.
Rafah adalah kota kuno dengan sejarah yang kaya dan pintu gerbang utara ke Semenanjung Sinai, menghubungkan Mesir dengan wilayah Levant, termasuk Palestina, Israel, Lebanon, Suriah, dan Yordania. Lapa, dengan luas sekitar 60 kilometer persegi, menarik perhatian sebagai tempat bertemunya kekayaan budaya dan sejarah. Meskipun demikian, populasi kota telah mengalami perubahan yang signifikan. Pada tahun 2021, populasi Lapa akan mencapai 191 juta jiwa. Namun, perkiraan saat ini menyebutkan populasi kota ini sekitar 1,5 juta warga Palestina.
Daerah tersebut, yang dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai “Rafiya”, telah menjadi tempat perlindungan bagi jutaan pengungsi dari wilayah lain di Jalur Gaza. Mereka mencari perlindungan di Rafah untuk menghindari serangan Israel dan kekerasan yang melanda wilayah sekitarnya. Blokade yang diberlakukan di Gaza menimbulkan isolasi dan ketidakstabilan ekonomi di wilayah tersebut, sehingga memperburuk kesulitan yang dihadapi penduduknya. Namun terlepas dari semua kesulitan ini, masyarakat Rafah telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa, membentuk ikatan persatuan yang melampaui batas negara.
“Semua mata tertuju pada Rafa” bukanlah sebuah slogan kosong, namun sebuah pengakuan kolektif atas semangat dan tekad warga Gaza melawan ketidakadilan. Hal ini merupakan bukti ketahanan masyarakat yang tidak mau ditentukan oleh tantangan yang dihadapi. Sebaliknya, mereka memilih untuk menerima harapan dan membentuk masa depan yang penuh dengan harapan dan kemungkinan. Di tengah kerusakan akibat konflik dan ketidakpastian masa depan, Rafa berpegang pada secercah harapan yang melampaui politik dan perpecahan serta menyatukan masyarakat dalam visi bersama tentang perdamaian dan kemakmuran di seluruh dunia. Harapan inilah yang menarik perhatian Rafa di seluruh dunia dan mengingatkannya akan kekuatan ketekunan dalam menghadapi kesulitan.