harfam.co.id, Jakarta – Wanita lebih emosional menjelang menstruasi, mengalami perubahan emosi dan lebih mudah menangis. Perlu diketahui bahwa menangis sebelum menstruasi merupakan gejala PMS (Premenstrual Syndrome).
Hampir 75% wanita mengalami perubahan emosional selama siklus ini, kata Dr Rebecca Moore, konsultan psikiater yang merawat pasien yang menderita gangguan disforik pramenstruasi (PMDD).
“Belum diketahui secara pasti penyebab wanita mengalami perubahan emosi menjelang menstruasi. Namun, perubahan hormonal saat siklus menstruasi menjadi penyebab utamanya,” jelas Moore, dilansir Stylist, Minggu, 31 Maret 2024.
Sekitar ovulasi, tubuh melepaskan sel telur, yang menyebabkan penurunan estrogen dan progesteron. Perubahan ini dapat menyebabkan gejala fisik dan emosional serta memengaruhi kadar serotonin, neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
“Serotonin yang rendah sering dikaitkan dengan perasaan sedih, mudah tersinggung, dan masalah tidur, yang semuanya merupakan gejala PMS,” jelas Moore.
Dan perubahan hormonal menjelang menstruasi mempengaruhi komunikasi antara dua jaringan di otak yaitu jaringan mode default dan jaringan salience.
“Jaringan ini berperan penting dalam membentuk kehidupan emosional seseorang, dan penelitian menunjukkan bahwa jaringan ini dapat dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron,” kata Moore.
Narendra Pisal, dikutip dari Glamour, konsultan ginekolog di London Gynecology, mengatakan sebagian besar masalah emosional tersebut disebabkan oleh perubahan hormonal.
“Hormon ovarium berubah secara perlahan dan beberapa hormon (terutama progesteron) bisa berdampak besar pada suasana hati Anda. Ini bisa membuat Anda sedih, emosional, dan membuat Anda menangis tanpa alasan,” kata Narendra.
Selama fase luteal (hari ke 14-28), kadar progesteron mulai meningkat setelah ovulasi dan terus meningkat saat terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron mulai menurun dan menstruasi dimulai ketika dukungan hormonal berhenti.
“Gejala terkait progesteron sering terjadi, termasuk sensitivitas yang rendah. Hal ini mungkin terkait dengan sensitivitas beberapa hormon ovarium serta tingkat fluktuasi hormonal,” jelasnya.
Secara umum, Anda tidak dapat mengontrol pengaruh perubahan hormonal ini terhadap Anda.
Anda tidak sendirian merasakan gejolak emosi ini, karena ini merupakan salah satu gejala PMS. Jumlah pasti wanita yang menangis dan alasan mereka menangis masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
NHS mengatakan sebagian besar wanita akan mengalami PMS pada suatu saat, dengan perubahan suasana hati dan mudah tersinggung sebagai gejala utama. Gejala PMS pada setiap wanita berbeda-beda dan dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Menurut NHS, gejala PMS yang paling umum meliputi: Perubahan suasana hati Mudah tersinggung, cemas atau mudah tersinggung.
Moore merekomendasikan melakukan aktivitas yang meningkatkan mood Anda. “Lakukan aktivitas yang dapat meningkatkan mood Anda. Bisa berupa bertemu teman, tidur, menonton film seru, atau hal lain yang membuat Anda bahagia,” jelasnya.
Untuk upaya pencegahan, Moore menyarankan untuk mendokumentasikan siklus menstruasi Anda, karena dapat membantu Anda memahami pola dan penyebab hormonal.
“Mengetahui bahwa gejalanya akan hilang dalam beberapa hari membantu Anda merasa lebih termotivasi untuk menanganinya, mengetahui bahwa itu adalah sesuatu yang harus mereka hadapi setiap bulannya,” kata Moore.
Selain itu, pola makan dan olahraga dapat berperan dalam mengelola perubahan emosi.
Batasi garam, kafein, dan alkohol, serta minum banyak air. Olahraga meningkatkan endorfin, yang secara alami meningkatkan suasana hati dan membantu kita mengatasi beberapa perasaan PMS.