harfam.co.id, Jakarta – Pangeran Harry telah mengajukan banding ke pengadilan atas keputusan pemerintah Inggris yang menutup lembaga keuangan yang disponsori pemerintah. Diketahui, Harry tidak lagi memiliki rumah keluarga kerajaan karena dia tidak lagi menjadi raja yang berkuasa pada Februari 2020 dan pindah ke California, Amerika.
Saat itu, Harry mengajukan pengaduan ke Kementerian Dalam Negeri Inggris. Dalam pemberitaan CNN, Jumat (29/2/2024), dalam persidangan Desember 2023, Harry berargumentasi atas keputusan dirinya yang harus dibebaskan dan diperlakukan dengan baik, lapor AP.
Menurut kantor berita tersebut, pengacara Harry juga mengatakan bahwa dampak perlakuan mereka terhadap Harry terhadap kesejahteraan Inggris belum diperhitungkan. Namun pengadilan memutuskan bahwa hukum tersebut tidak dilanggar.
Duke of Sussex mengajukan banding, menurut penasihat hukumnya. “Duke tidak meminta perlakuan tersebut, tetapi meminta penegakan aturan RAVEC yang adil dan sah, yang menjamin bahwa dia akan menerima perlakuan yang sama seperti anggota keluarga kerajaan lainnya seperti kebijakan tertulis RAVEC,” demikian pernyataan Harry di CNN. .
RAVEC atau Royal and VIP Executive Committee adalah lembaga yang bertanggung jawab atas perlindungan keluarga kerajaan dan tamu VIP yang peninjauannya dilakukan oleh Kepala Pemerintahan, Menteri Dalam Negeri, dan Komisaris Polisi Metropolitan.
Setelah keputusan tersebut, juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan kepada CNN: “Kami senang bahwa pengadilan telah mendukung posisi pemerintah dalam kasus ini dan kami sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan hati-hati.”
“Sistem keamanan pemerintah Inggris penting dan konsisten. Kebijakan jangka panjang kami adalah tidak memberikan informasi rinci tentang pengaturan ini, karena hal itu dapat mengubah integritasnya dan mempengaruhi keselamatan pribadi.”
Duke of Sussex sangat vokal tentang keselamatan keluarganya. Ia kerap membandingkan perlakuan istrinya dengan apa yang dihadapi ibunya, Diana. Princess of Wales meninggal pada tahun 1997 setelah menderita luka dalam kecelakaan mobil berkecepatan tinggi di Paris.
Kasus hukum ini merupakan salah satu kasus yang dibawa Pangeran Harry ke Inggris. Pada Mei 2023, Harry kalah dalam gugatan independen yang meminta hak untuk membayar perlindungan polisi di Inggris. Keputusan ini diambil setelah Kementerian Dalam Negeri Inggris berpendapat bahwa tidak adil bagi orang kaya untuk membeli peralatan keamanan negara.
Kemudian, pada Januari 2024, Harry membatalkan gugatan pencemaran nama baik yang diajukannya terhadap Associated Newspapers Limited (ANL), penerbit Mail on Sunday. Pangeran Harry menuduh ANL mencemarkan nama baik catatan kasus Pengadilan Tinggi terhadap Kementerian Dalam Negeri Inggris pada Februari 2022 mengenai peraturan keamanan ketika dia dan keluarganya mengunjungi negara tersebut.
Pada bulan Desember 2023, Pengadilan Tinggi di London memutuskan bahwa Harry adalah korban peretasan telepon dan bentuk “pengumpulan informasi kriminal” lainnya yang dilakukan oleh penerbit Mirror Group Newspapers (MGN). Seorang hakim memerintahkan MGN untuk membayar ganti rugi kepada Harry sebesar £140.600, sekitar R2,8 miliar.
Harry menyelesaikan sisa kasus peretasan teleponnya ke MGN awal bulan ini. Pengacaranya mengatakan dia akan menerima penyelesaian besar dalam kasus ini.
Harry dan Meghan menyaksikan acara kejar-kejaran paparazzi di New York, AS pada Mei 2023. Saat itu, pasangan Sussex ini menghadiri Women of Vision Awards di Ziegfield Ballroom.
Berdasarkan CNN 18 Mei 2023 Tidak ada yang terluka dan pasangan itu kembali ke rumah dengan selamat, namun dikatakan syok. Chris Sanchez, juru bicara Sussex, mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut, Harry dan Meghan merasa takut dan lelah, namun menjadi santai setelah para fotografer mengikuti mereka.
Sebelum mengikuti, Harry berbicara tentang keselamatan keluarganya. Ia kerap membandingkan cara paparazzi memperlakukan istri dan ibunya.
Sanchez mengatakan meski tingginya animo masyarakat untuk menjadi figur publik, namun hal tersebut tidak boleh mengorbankan keselamatan seseorang. Dia meminta media tidak mempublikasikan gambar kejadian tersebut. Di sisi lain, Istana Buckingham dan Istana Kensington memilih untuk tidak mengomentari acara tersebut.
Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald J. Trump, sempat melontarkan pernyataan kontroversial soal pernikahan di Sussex. Berbicara kepada The Express, Trump mengancam bahwa Harry akan menjadi “satu-satunya” jika dia memenangkan kursi kepresidenan pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2024.
Trump yakin Harry telah melakukan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan dengan “mengkhianati” mendiang Ratu Elizabeth II. Trump juga mengkritik Biden atas apa yang menurutnya akan memberikan hak kepada keluarga Sussex untuk tinggal di California.
Komentar Trump muncul setelah status imigrasi Harry ditentang di pengadilan oleh kelompok konservatif Heritage Foundation, yang mengatakan Harry tidak bisa masuk secara sah karena dia telah menyetujui penggunaan narkoba dalam ingatannya. Dalam memoar berjudul ‘Spare’, Harry menulis bahwa dia menggunakan kokain, ganja, dan jamur psikedelik.
Ia juga mengaku kecanduan minuman bersoda dan ganja sebelum bergabung dengan Tentara Kerajaan Inggris pada tahun 2005 dan menggunakan jamur ajaib pada tahun 2015. Harry juga mengaku kecanduan ganja setelah kencan pertamanya dengan Meghan Markle.