harfam.co.id, Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menerbitkan laporan keuangan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, Perseroan mencatat kerugian investasi yang belum direalisasi atas investasinya di GoTo Gojek. Tokopedia Tbk (GOTO), senilai Rp 119 miliar.
Investasi ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham pada berbagai perusahaan start-up yang bergerak di bidang informasi dan teknologi. Investasi ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk investasi pada investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Per 31 Desember 2023, Telkomsel menilai nilai wajar investasinya di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp 86 per saham. Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel di GOTO per 31 Desember 2023 mencapai Rp 119 miliar,” dalam keterbukaan informasi bursa. Senin (25/3/2024) mengacu pada laporan keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
Selain itu, kerugian tersebut disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai kerugian yang belum direalisasi akibat perubahan nilai wajar investasi.
Saat berita ini ditulis sekitar pukul 14.00 WIB, saham GOTO terlihat berada di peringkat ke-68. Harga saham GOTO bergerak 0,00 persen selama sepekan terakhir dan ditutup pada level 86 pada Jumat, 22 Maret. Dalam sepekan, harga GOTO turun 8,22 persen. Sedangkan dalam setahun terakhir, harga saham GOTO anjlok 45,60 persen.
Meski investasi di GOTO mencatatkan kerugian yang belum direalisasi, namun perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan yang baik dari sisi pendapatan dan laba bersih. Sepanjang tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 149,22 miliar. Pendapatan tersebut meningkat 1,30 persen dibandingkan pendapatan tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,31 miliar.
Dengan keberhasilan tersebut, Telkom Indonesia meraup keuntungan tahunan pemilik unit induk sebesar Rp 24,56 triliun pada tahun 2023. Laba tersebut meningkat 18,34 persen dari laba tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 20,75 triliun.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengatakan saat ini pihaknya belum ingin menjadi perusahaan telco atau sekadar perusahaan telekomunikasi.
Oleh karena itu, Telkom ingin bertransformasi menjadi perusahaan telekomunikasi digital (digital telco) dengan revolusi digital di perusahaannya.
Transisi ke digital akan menjadi sangat penting, kata VP Corporate Communication PT Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko ditemui usai tur pers di Menara SCTV Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Selain itu menurut Andria dunia saat ini serba digital. Hal ini sejalan dengan bisnis Telkom di industri telekomunikasi dan perlu melakukan perubahan.
“Jadi kita berevolusi menjadi digital telco, bukan sekedar telco,” kata Andrey.
Telkom telah melakukan transformasi bisnisnya secara digital, dimana perusahaan menerapkan lima taktik utama yang digunakan untuk mendorong transformasi tersebut, yang diberi nama Five Bold Moves.
Strategi Five Bold Moves sendiri meliputi FMC atau Fixed Mobile Convergence, Infraco, Data Center Co, B2B Digital IT Services dan Digico.
“Dua yang pertama, khususnya FMC, kita selesaikan tahun ini, tepatnya mulai 1 Juli 2023 kita pindahkan IndiHome dari Telkom ke Telkomsel,” kata Andri.
“Ini menandai babak baru bagi Telkom Group, dimana setelah IndiHome pindah ke Telkomsel, induk Telkomsel akan fokus pada bisnis B2B dan Telkomsel akan fokus pada bisnis B2C,” imbuhnya.
Dengan bisnis B2B ini, ada tiga pilar utama yang dibidik Telkom yaitu UMKM, pelanggan Pemerintahan dan perusahaan Enterprise yang berkembang dengan brand Indibiz.
Di InfraCo, Telkom memberikan nilai tambah pada infrastruktur yang dimilikinya saat ini.
“Di bidang data center, kami telah dan terus berupaya meningkatkan titik pembangunan dan kapasitas data center,” tambah Andrey.
“Melalui semua itu, kami akan terus melakukan transformasi di tahun-tahun mendatang, sehingga rencana inti yang kami sebut Lima Langkah Berani ini dapat berjalan dengan baik demi kelangsungan bisnis Telkom Group,” ujarnya.
Selain itu, Telkom diketahui mencatatkan pendapatan sebesar Rp 111,2 triliun pada akhir September 2023 atau meningkat 2,2 persen year-on-year (YoY).