Rupee siang ini berakhir melemah 38 poin di Rp15.895, setelah sebelumnya anjlok ke Rp15.858. Penguatan dolar AS didorong oleh indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang naik 0,3% pada bulan Februari, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Jumat, kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuibi.
“Laporan tersebut menunjukkan belanja konsumen meningkat tajam pada bulan lalu, sehingga menunjukkan ketahanan perekonomian,” tulis Ibrahim dalam catatan penelitian, Senin, 4 Januari 2024.
Sebagian besar pasar di seluruh dunia tutup pada hari Jumat, sedangkan pasar Eropa tutup pada hari Senin. Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Jumat bahwa data inflasi AS terbaru “sejalan dengan apa yang ingin kami lihat,” konsisten dengan pernyataan yang dia sampaikan setelah pertemuan kebijakan The Fed bulan lalu.
Pasar memperkirakan kemungkinan sebesar 68,5% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juni, dibandingkan dengan peluang sebesar 57% pada akhir pekan lalu dalam alat CME FedWatch. Pedagang mengharapkan pemotongan sebesar 75 basis poin tahun ini.
Perhatian investor akan tertuju pada rilis data ketenagakerjaan bulan Maret nanti, dan laporan ketenagakerjaan yang lemah akan meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed akan memulai siklus pelonggaran kebijakannya mulai bulan Juni.
Melihat kondisi dalam negeri, inflasi Maret 2024 pada Senin (4 Januari 2024) mencapai 0,52%, relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun lalu, menurut Badan Pusat Statistik. Peningkatan bahan pangan, nasi putih, gula pasir, daging ayam, telur ayam ras, dan bawang putih selama Ramadhan menyebabkan peningkatan inflasi.
Sedangkan inflasi tahunan mencapai 3,05% dan inflasi tahun kalender mencapai 0,93%. Laju inflasi 1,42%, pangsa 0,41%, dan komoditi utama kelompok ini adalah telur 0,09%, daging ayam 0,09%, nasi putih 0,09%, cabai merah 0,02%, bawang putih 0,02%, dan bawang putih 0,2%. .
Faktor inflasi berkontribusi terhadap depresiasi rupee, sementara arus modal keluar secara besar-besaran dalam dua minggu terakhir bertepatan dengan kasus yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (CCC).
Oleh karena itu, pada perdagangan besok, rupee diperkirakan akan dibuka pada kisaran lalu ditutup pada kisaran Rp15.880 hingga Rp15.940.