September 21, 2024
Setiap Perusahaan Perlu Miliki Ruang Laktasi, Dokter Ungkap Kriteria Ideal

Setiap Perusahaan Perlu Miliki Ruang Laktasi, Dokter Ungkap Kriteria Ideal

0 0
Read Time:2 Minute, 5 Second

harfam.co.id, Jakarta Setiap perusahaan wajib menyediakan ruang menyusui agar karyawan atau pekerja wanita dapat memompa ASI dengan tenang dan nyaman.

Ruang laktasi ini tidak bisa dibuat sembarangan, harus dipenuhi kriteria yang berbeda-beda.

Menurut dokter komunitas Ray Wagiu Basarovi, ruang laktasi harus memenuhi persyaratan teknis dan rasio jumlah pekerja perempuan.

“Kalau dilihat dari rasio pekerja perempuan, kalau pekerja perempuan usia produktif lebih dari 30-40 orang, sebaiknya ada ruangan tersendiri. Saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024), Ray mengatakan, “Itu bukan sekedar pojok menyusui, tapi RIM (Ruang Ibu Menyusui)”

Sedangkan empat aspek teknis yang harus dipenuhi untuk menciptakan ruang menyusui, yaitu: Perlindungan data

Artinya, ruang laktasi didesain khusus untuk ibu menyusui, bukan ruang multifungsi yang dapat digunakan oleh seluruh karyawan untuk berbagai keperluan. Peralatan penunjang

Perlengkapan periferal merupakan benda atau aksesoris yang wajib ada di ruang menyusui.

“Ada tiga periferalnya, salah satunya adalah sofa dan kulkas. Karena mereka (pekerja) tidak bisa mengandung bayi, mereka hanya bisa memompa (ASI). “ASI hanya digunakan saat pulang, harus disimpan di lemari es,” jelas dosen kedokteran industri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.

Kulkas Standar Nasional Indonesia (SNI) sudah cukup untuk memenuhi persyaratan tersebut. Sedangkan sofa sebaiknya nyaman jika digunakan oleh pekerja yang ingin memompa ASI.

Hal teknis ketiga yang harus diselesaikan di ruang laktasi adalah sistem irigasi yang baik.

“Semua pencucian membutuhkan irigasi yang baik.” Pencahayaan yang bagus

Aspek teknis keempat yang tidak kalah penting untuk memenuhi kriteria ruang laktasi adalah pencahayaan yang cukup.

Jika ruang laktasi sudah ada dan memenuhi kriteria atau standar, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk menjadwalkan pompa ASI.

“Jadwal waktu di ruang menyusui itu penting, waktunya jangan terlalu lama, kalau setengah jam sudah mulai. Menyusui (memompa) itu butuh hormon, kalau memompa sambil ngomong maka (ASI) tidak akan keluar.”

Jangan lupa, kata Ray, jadwal pemompaan ASI juga memerlukan fleksibilitas.

Ibu menyusui terus menerus memproduksi ASI. Dan dibutuhkan waktu dua jam untuk mengosongkan payudara hingga payudara terisi kembali dengan ASI.

“Nah, kalau perusahaan hanya membolehkan pekerjanya menyusui pada jam makan siang, berarti (menyusui) terhenti karena mekanisme pengosongan payudara tidak berfungsi.”

ASI mengalir dan mengalir jika payudara tidak dikosongkan lebih dari dua jam. Hal ini dapat membuat ibu merasa tidak nyaman saat bekerja.

“Menyusui dipengaruhi oleh hormon seperti prolaktin dan oksitosin yang dikeluarkan saat produksi. “Nah, jika tidak dikeluarkan atau dikeluarkan, ia memakan hormon stres, kortisol, dan sebagainya.”

“Jadi tidak nyaman lagi, hormon stres naik, tidak bisa produktif. “Inilah sebabnya penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang tidak memberikan ASI eksklusif saat bekerja satu setengah kali lebih rendah produktivitasnya,” pungkas Ray.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link