harfam.co.id, Jakarta – Sebuah video yang memperlihatkan seorang tentara Israel (IDF) mengejek warga Palestina menjadi viral di dunia maya. Dalam video berdurasi 48 detik tersebut, seorang pria terlihat merekam dirinya berjalan di sekitar reruntuhan bangunan sambil berseru kepada warga Gaza.
Laporan Middleeasteye.net pada keterangan video, Selasa 5 Maret 2024, berdasarkan transkrip yang ditampilkan dalam video, seorang pria tak dikenal menuai banyak ejekan. Dia menyebut warga Gaza “murah”. Dia juga mencemooh warga Gaza sebagai “musafir yang tidak punya tempat untuk pulang.”
“Semuanya rusak, hancur, dan terbakar,” ujarnya sambil menunjuk reruntuhan di sekitarnya. Dia terdengar geli saat mengatakannya.
The Man in Black juga mengatakan bahwa masyarakat Gaza pantas menderita akibat perang sebagai balasan atas serangan Hamas ke Israel pada tahun 2023. 7 Oktober “Anda menderita setiap detik atas apa yang telah Anda lakukan terhadap kami, terhadap anak-anak kami, terhadap perempuan dan laki-laki kami,” katanya.
Orang tersebut juga mengancam warga Gaza dengan unjuk “kekuatan” militer Israel. “Kami akan tunjukkan siapa bos di sini, siapa yang memimpin,” ancamnya.
“Kamu akan mati. Kamu tidak akan pernah pulang,” pria dalam video itu mengakhiri dengan ringan. Itu bukan satu-satunya video yang memperlihatkan tentara Israel menginjak-injak martabat warga Palestina, dan video tersebut memicu kemarahan di kalangan netizen.
Video yang diunggah media Middleeasteye.net di saluran YouTube-nya telah ditonton lebih dari 50.000 kali. Sebagian besar netizen mengecam tindakan militer tersebut.
“Seorang penjahat perang! Dan dia dapat dengan aman mengatakan bahwa rakyat Gaza menderita karena peristiwa 7 Oktober. Bagaimana dengan semua yang telah mereka (Israel) lakukan terhadap Palestina sejak tahun 1948?” pada tahun 1948 15 Mei menulis laporan tentang kejahatan perang Israel dan pendudukan Palestina selama Nakba.
Salah satu netizen pun melontarkan komentar sedih. “Dapatkah Anda membayangkan hidup di dunia di mana penjahat dapat membuat video yang mengakui kejahatan mereka dan tidak pernah mendapatkan keadilan?”
Komentar lain mempertanyakan fakta bahwa media arus utama tidak pernah meliput video semacam itu. “Bagaimana mungkin video seperti ini tidak pernah ditayangkan di media arus utama? Ini sangat meresahkan.”
Beberapa komentar juga mengatakan mereka tidak terkejut dengan perilaku asusila tentara Israel yang mengejek pria tersebut.
Di saat lain, tentara Israel menggeledah Rumah Sakit Nasser di Gaza, memaksa para dokter dan staf medis lainnya membuka pakaian dalam mereka. pada tahun 2024 Pada hari Senin, 19 Februari, seorang saksi mata mengatakan kepada CNN bahwa tentara Israel mengatakan telah menahan ratusan militan Hamas di Rumah Sakit Khan Younis, termasuk beberapa yang menurut mereka menyamar sebagai dokter.
Tentara Israel juga mengaku menemukan sejumlah obat-obatan di rumah sakit yang bertuliskan nama warga Israel yang disandera Hamas. Para saksi juga mengatakan bahwa tentara Israel yang mengambil alih Rumah Sakit Nasser pekan lalu memerintahkan para dokter untuk berkumpul di luar rumah sakit.
Para dokter terpaksa melepas seluruh pakaiannya dan melakukan protes karena di luar sangat dingin. “Buka bajumu,” kata saksi itu menirukan perkataan seorang tentara Israel. Para dokter terpaksa membuka pakaian dan berada di luar selama beberapa jam.
Lima dokter kemudian dipilih untuk kembali ke kamar dan mulai merawat pasien. Namun saksi tidak mengetahui nasib dokter lain yang masih berada di luar ruangan. Situasi ini memaksa lima dokter rumah sakit tersebut harus merawat puluhan pasien dalam kondisi terbatas.
Menjelang Hari Perempuan Internasional, tema tahun ini adalah Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan, Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Gaza mengumumkan bahwa hampir 9.000 perempuan Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan di daerah kantong tersebut.
“Diamnya komunitas internasional berkontribusi terhadap genosida terhadap warga Palestina,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam pernyataannya pada Kamis tahun 2024. Pada 7 Maret, “Antara” melaporkan.
Al-Qudra menambahkan bahwa 60.000 wanita hamil di Gaza menderita kekurangan gizi, dehidrasi dan layanan kesehatan yang tidak memadai. Al-Qudra mencatat bahwa perempuan Palestina, khususnya di Gaza, menghadapi bencana kemanusiaan terburuk seperti pembunuhan, pengungsian, penangkapan, keguguran, epidemi dan kelaparan akibat agresi Israel.
Dia meminta PBB untuk segera “menghentikan agresi dan genosida Israel” dan mendesak “organisasi perempuan internasional untuk memobilisasi upaya untuk mengakhiri agresi Israel” di Gaza. Israel telah melancarkan serangan militer tanpa pandang bulu di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang, menurut Tel Aviv.
Lebih dari 30.700 warga Palestina tewas dan lebih dari 72.000 orang terluka akibat pemusnahan massal barang-barang penting dan krisis ini.