harfam.co.id, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan pada Sabtu, 24 Februari 2024, sekitar 14.364 petugas pemilu dirawat dengan berbagai keluhan kesehatan. Pasien terbanyak merupakan anggota KPPS sebanyak 7.221 orang, disusul petugas (1.779 orang), dan panitia pemungutan suara (PPS) sebanyak 1.040 orang.
Jumlah pasien lainnya antara lain saksi (1.331 orang), anggota Lembaga Perlindungan Masyarakat/LINMAS (1.122 orang), anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 693 orang, dan Panitia Pemilihan Daerah (509 orang),
Berdasarkan rentang usia, 858 pasien berusia 17 hingga 20 tahun, 4.024 pasien berusia 21 hingga 30 tahun, 3.351 pasien berusia 31 hingga 40 tahun, 3.608 pasien berusia 41 hingga 50 tahun, 51 hingga 60 pasien berusia di bawah 10 tahun sebanyak 2.098 orang. , dan 425 pasien berusia di atas 10 tahun. 60 tahun
Mereka digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti gangguan sistem pencernaan, hipertensi, infeksi saluran pernapasan atas, penyakit jaringan lunak, pneumonia, infeksi usus dan penyakit telinga bagian dalam. 114 petugas pemilu tewas
Sementara jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal hingga Kamis 22 Februari 2024 mencapai 114 orang. Rinciannya sebagai berikut: Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 58 orang, LINMAS 20 orang, Petugas 12 orang, Saksi 9 orang, Bawaslu 6 orang, dan Bawaslu 3 orang. Dari Panitia Pemungutan Suara (PPS). )
Sedangkan berdasarkan usia, empat perwira berusia 17 hingga 20 tahun, tujuh perwira berusia 21 hingga 30 tahun, 19 perwira berusia 31 hingga 40 tahun, 30 perwira berusia 41 hingga 50 tahun, 34 perwira berusia 51 hingga 60 tahun. tahun. , dan empat petugas berusia di atas 60 tahun.
Berdasarkan data Health harfam.co.id dari Kementerian Kesehatan RI, penyebab utama kematian petugas pemilu adalah: penyakit jantung (30 kejadian) kematian saat kedatangan (13 kejadian) hipertensi (9 kejadian) kecelakaan (9) Syok septik (8) Gangguan pernapasan akut dan penyakit serebrovaskular (6) Diabetes melitus (4) Kematian jantung mendadak dan kegagalan multiorgan (masing-masing 2 orang) Asma, sesak napas, dehidrasi, tuberkulosis paru, dan gagal ginjal akut (masing-masing 1 orang) telah memastikan kematian tersebut. dari 14 orang lagi
Angka kematian tertinggi terdapat di Jawa Barat (27), Jawa Timur (24), Jawa Tengah (16), DKI Jakarta (9), Sulawesi Selatan (7), Banten (6), Kalimantan Barat (3).
Untuk Sumut, Riau, Sumsel, Lampung, dan Gorontalo masing-masing ada dua petugas pemilu yang meninggal dunia. Sedangkan petugas meninggal masing-masing satu orang di Sumbar, DI Yogyakarta, Kaltim, Kalteng, Maluku, Sulut.