September 21, 2024
Utang Luar Negeri RI per April 2024 Capai Rp 6.685 Triliun

Utang Luar Negeri RI per April 2024 Capai Rp 6.685 Triliun

0 0
Read Time:3 Minute, 5 Second

harfam.co.id, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2024 sekitar Rp 6,685 triliun. BI menyatakan terdapat tren penurunan besaran utang luar negeri Indonesia.

Berdasarkan data BI, utang luar negeri Indonesia pada April 2024 sebesar $398,3 miliar atau sekitar Rp 6.685,86 triliun menurut perhitungan kurs BI. Angka tersebut turun dibandingkan ULN Maret 2024 sebesar US$404,8 miliar.

Baca: Boeing Tawarkan Peluang di Indonesia Aerospace Industry Forum

Secara year-on-year, ULN Indonesia mencatat pertumbuhan sebesar 1,5 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 0,2 persen (yoy) pada Maret 2024. Penurunan ini terjadi pada ULN pemerintah dan swasta. ,” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (14/06/2024).

Erwin mengatakan ULN pemerintah terus mengalami tren penurunan. Saldo utang luar negeri Negara pada April 2024 tercatat sebesar 189,1 miliar US$, dari saldo Maret 2024 sebesar 192,2 miliar US$. Secara tahunan, pertumbuhan ULN negara mengalami kontraksi sebesar 2,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,9 persen (yoy).

Penurunan utang luar negeri negara ini terutama dipengaruhi oleh penyesuaian penempatan dana investor nonresiden pada Surat Berharga Negara (SBN) dalam negeri pada instrumen investasi lainnya seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Baca: RUPS 2024, PT Vale putuskan tak bagikan dividen

“Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pokok utang dan bunga tepat waktu, serta mengelola utang luar negeri secara fleksibel dan oportunistik dalam hal waktu, jatuh tempo, mata uang, dan alat untuk memperoleh pembiayaan yang paling efisien dan optimal. ”. Erwin menjelaskan.

Menurut Erwin, sebagai bagian integral dari instrumen pembiayaan APBN, penggunaan ULN selalu dimaksudkan untuk mendukung pembiayaan sektor prioritas. Hal ini mencakup sektor layanan kesehatan dan kegiatan sosial (20,9 persen dari total utang luar negeri negara), serta administrasi publik, pertahanan dan jaminan sosial wajib (18,6 persen).

Kemudian jasa pendidikan (16,8 persen), konstruksi (13,6 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (9,6 persen). Posisi utang luar negeri negara relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh utang luar negeri mempunyai jatuh tempo jangka panjang dengan porsi sebesar 99,98 persen terhadap total utang luar negeri negara, ujarnya.

Erwin melanjutkan, ULN swasta juga mengalami penurunan. Pangsa ULN swasta pada April 2024 tercatat sebesar 195,2 miliar US$, dibandingkan Maret 2024 sebesar 198,0 miliar US$.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami penurunan pertumbuhan yang lebih dalam, yaitu dari 1,3 persen (secara tahunan) menjadi 2,9 persen (secara tahunan) pada bulan April 2024. Penurunan pertumbuhan ULN ini berasal dari korporasi keuangan dan bukan. lembaga keuangan (perusahaan non keuangan). yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 5,7 persen (yoy) dan 2,2 persen (yoy).

Dilihat dari sektor perekonomian, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, jasa keuangan dan asuransi, serta sektor pertambangan dan batu dengan pangsa sebesar 78,3 persen terhadap total ULN swasta. total utang swasta. . utang luar negeri. ULN swasta juga masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan porsi mencapai 76,5 persen dari total ULN swasta.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya, kata Erwin.

Hal ini tercermin dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang turun menjadi 29,1 persen pada April 2024 dari 29,3 persen pada Maret 2024, didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan porsi mencapai 87,1 persen. jumlah seluruhnya. utang luar negeri. Ia mengatakan, agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau tren ULN.

“Peran ULN juga dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan untuk meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian,” kata Erwin.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link