September 21, 2024
Hacker Klaim Bobol Data Institusi Keamanan RI, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Bocor

Hacker Klaim Bobol Data Institusi Keamanan RI, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Bocor

0 0
Read Time:1 Minute, 37 Second

harfam.co.id, Jakarta – Selama dua minggu terakhir, sistem keamanan siber Indonesia dilanda serangan hacker yang berulang kali. 

Salah satu yang menarik perhatian publik adalah informasi adanya server sementara pusat data nasional (PDN) yang terkena serangan ransomware. 

Selain PDN, setidaknya ada empat lembaga dan kementerian besar lainnya di Indonesia yang diduga terkena serangan siber.

Di antaranya Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), Kementerian Perhubungan, dan BPJS.

Fenomena ini tentu menarik perhatian dan mengundang pertanyaan masyarakat mengenai sistem keamanan siber di Indonesia.

Baru-baru ini, salah satu lembaga keamanan Indonesia juga diduga mengalami kebocoran. Kelompok hacker Star06 (baca: Bintang Enam) mengaku telah meretas data Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Informasi tersebut diberikan oleh pemilik akun Instagram @Realmrbert.

“Anda berisiko. Hari ini terjadi kebocoran data mulai dari data pribadi hingga dokumen sensitif,” kata @Realmrbert seperti dikutip, Senin (1/7/2024).

Ia mengungkapkan kepada Tekno harfam.co.id bahwa informasi tersebut sudah beredar di dark web dan datanya bocor. Dari data petugas kepolisian hingga dokumen rahasia.

“Dokumen rahasia resminya sudah dibobol guys, belilah. Ini data baru lagi. Data itu disebarkan oleh seorang hacker bernama Star Six,” kata seseorang yang berprofesi sebagai konsultan keamanan siber.

@Realmrbert mengatakan akan bertemu dengan tim Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara hari ini.

“Saya mau ketemu tim Presiden dan ini (kebocoran data) muncul lagi. Harga diri negara ini tercoreng di luar negeri karena data kita bocor semua,” kata @Realmrbert frustasi.

“Informasinya bisa dilihat di SOCRadar. Jadi bukan saya, tapi SOCRadar,” tutupnya.

Kelompok peretas Star Six telah mengklaim di web gelap bahwa mereka telah meretas data dari perusahaan keamanan Indonesia. Informasi ini dibagikan oleh platform pelacakan keamanan siber SOCRadar.

“Ada kerentanan dan kami mengambil data sensitif dari sistem,” klaim peretas tersebut.

Mereka mengatakan mereka mencuri sejumlah data sensitif seperti data pribadi dan dokumen resmi rahasia.

Belum ada konfirmasi dari Polri hingga berita ini diturunkan. Tim berita harfam.co.id terus menghubungi Polri untuk meminta klarifikasi atas kebocoran data tersebut. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link