October 27, 2024
5 Style Otentik Shenina Cinnamon di Film ‘Tale of The Land’, Kulit Eksotis Jadi Daya Tarik

5 Style Otentik Shenina Cinnamon di Film ‘Tale of The Land’, Kulit Eksotis Jadi Daya Tarik

0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

harfam.co.id, Jakarta Setelah meraih kesuksesan dengan Penalilin Cahaya yang debut di Busan International Film Festival 2021, dan dilanjutkan dengan 24 Hours bersama Gaspar pada tahun 2023, Shanina Cinnamon kembali menunjukkan pengalamannya di dunia perfilman. Kali ini ia terlibat dalam proyek terbaru Loeloe Hendra, Tale of the Land, yang juga mendarat di New Currents.

Film produksi Kawankawan Media ini mengangkat tema budaya suatu daerah di Indonesia: tradisi Dayak. Ceritanya berkisah tentang tokoh utama Mai (diperankan oleh Shanina Cinnamon), yang dihantui oleh trauma kematian orang tuanya dalam sengketa tanah adat, membuatnya takut untuk menginjakkan kaki di tanah.

Keunikan film ini terletak pada pengambilan gambar 90% adegannya di atas air dan menggunakan bahasa Kutai. Untuk memerankan karakter Mai, Shanina menonjolkan keaslian gaya khas Pathak. Berikut lima gaya autentik yang ditampilkan aktris ini dalam film Tale of the Land, seperti dirangkum harfam.co.id dari berbagai sumber, Rabu (16/10/2024).

Shanina menjelaskan bahwa kecantikan sejati tidak harus sesuai dengan standar kulit yang terlalu dipoles. Dalam Earth Tale, kulit eksotik Shanina diekspos secara alami, menonjolkan keindahan khas Indonesia.

Tanpa riasan tebal atau pemutih berlebihan, warna kulit Shanina terlihat natural dan autentik semakin menyempurnakan karakter yang ia perankan. Hal ini memberikan pesan yang kuat bahwa kecantikan berasal dari penerimaan diri dan merayakan warna asli masyarakat adat.

Dalam film ini, Shanina memilih tampilan riasan yang sangat sederhana, seolah-olah ia tidak memakai riasan sama sekali. Gaya riasan ini mencerminkan ciri khas masyarakat setempat yang sederhana namun memiliki kecantikan alami. Selain riasan, melalui gerak tubuh, postur dan cara berbicara, Shanina berhasil menjalankan perannya sebagai anggota masyarakat Dayak dengan baik.

Dengan riasan tipis, menonjolkan kulit sehat, dan bibir berwarna cerah, Shanina berhasil memancarkan kecantikan natural dan membumi yang tetap menawan tanpa berlebihan.

Meski Shanina mengenakan pakaian kasual seperti kaos dan jaket, ia menunjukkan kepribadian yang luar biasa. Kesederhanaan gaya ini memperkuat kesan bahwa ia adalah sosok yang kuat, percaya diri, dan tidak mementingkan penampilan berlebihan.

Dalam banyak adegan, pakaian tersebut memberikan kesempatan bagi karakter Shanina untuk bersinar dan menampilkan ekspresi wajah dan aktingnya yang emosional, tanpa terganggu oleh pakaian yang terlalu mencolok.

Salah satu momen paling mengesankan dalam penampilan Shanina di film ini adalah saat ia mengenakan gaun kuning bersulam bunga. Warna-warna cerah ini memberikan kesan manis dan antusias, seolah menunjukkan sisi lembut dan optimis dari kepribadiannya.

Gaun bermotif bunga ini juga berpadu dengan latar belakang natural navy, menciptakan harmoni visual yang menawan antara Shanina dan sekitarnya, menjadikannya sebuah fashion piece yang simpel namun elegan.

Shanina tampil memukau dalam balutan gaun berwarna putih yang kontras dengan kulit eksotiknya. Warna putih bersih ini memberikan kesan elegan dan simpel sehingga menciptakan gaya yang terlihat klasik namun tetap memancarkan keindahan khas nusantara.

Pilihan busana ini berhasil menonjolkan kecantikan alami Shanina, semakin mempertegas perannya sebagai karakter kuat yang masih lekat dengan identitas lokalnya.

Shanina memancarkan karakter alam yang kuat dan mencerminkan keindahan lokal. Gayanya yang sederhana dalam film ini sesuai dengan kekuatan kepribadiannya sehingga menjadikannya inspirasi banyak orang untuk tampil percaya diri dengan kesederhanaan yang autentik.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link