harfam.co.id, JAKARTA – Mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengatakan situasi wabah hingga peristiwa perang pada Hari Kesehatan Dunia tahun ini masih menjadi masalah global yang perlu diselesaikan. “Tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini adalah ‘Kesehatanku, Hakku’, atau kesehatan kita adalah hak kita. Tema ini dipilih WHO karena tema ini mewakili tantangan di berbagai belahan dunia,” kata Tjandra Yoga Aditama saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (4/7/2024).
Beberapa tantangan yang disebutkan antara lain terjadinya berbagai epidemi dan peningkatan berbagai jenis penyakit yang semuanya dapat menyebabkan kesakitan, kematian, bahkan kecacatan. Selain itu, kata Tjandra, terdapat berbagai situasi perang dan konflik yang menimbulkan kesakitan, kelaparan, gangguan jiwa bahkan kematian.
“Setelah itu permasalahan lingkungan semakin meluas, seperti polusi udara, polusi udara dalam dan luar ruangan menyebabkan satu kematian setiap lima detik di dunia. Kita masih belum punya angka untuk Indonesia,” ujarnya.
Tjandra menjelaskan, tantangan lain di Hari Kesehatan Dunia adalah terkait pemerataan layanan kesehatan. Berdasarkan data WHO, kata Tjandra, masih ada lebih dari 4,5 miliar orang di dunia yang belum memiliki akses penuh terhadap layanan kesehatan penting dan berkualitas. “Tegasnya, dengan tema Hari Kesehatan Dunia tahun ini, kita berharap terwujudnya health for all (kesehatan untuk semua),” ujarnya.
Tjandra yang juga merupakan direktur postdoctoral Universitas YARSI mengatakan, hak masyarakat atas kesehatan dapat dipenuhi melalui sejumlah rekomendasi WHO kepada pemerintah di berbagai negara di dunia. “Pembentukan dan penerapan regulasi di berbagai sektor. Mulai dari pajak rokok, gula, dan alkohol,” ujarnya.
Selain itu, WHO juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan antimikroba di bidang pertanian dan peternakan hingga 30-50 persen pada tahun 2030, serta menjamin ketersediaan dan penggunaan energi bersih seperti tenaga surya, air, angin, dan listrik. “Dari segi hukum, tujuannya adalah untuk memastikan tidak terjadi diskriminasi dalam bentuk apa pun. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki, serta menjamin hak pekerja dan karyawan atas pekerjaan yang layak, perlindungan kesehatan kerja, dan kesetaraan pekerja. pelayanan bagi seluruh pekerja dan pekerja yang ada, baik laki-laki maupun perempuan,” ujarnya.
Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 7 April. Tema tahun ini dipilih untuk memperjuangkan hak setiap orang, dimanapun, untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan dan informasi yang berkualitas, seperti air minum yang aman, udara bersih, nutrisi yang baik, perumahan berkualitas, kondisi kerja yang layak dan lingkungan. dan kebebasan dari diskriminasi.