harfam.co.id, Jakarta – Ralf Rangnick telah mengambil keputusan besar. Mantan manajer Manchester United itu memutuskan menolak tawaran menarik dari Bayern Munich. Ragnick memutuskan untuk tetap setia di timnas Austria sebagai pelatih kepala.
Rangnick, yang sebelumnya menjabat CEO United, menjadi sorotan sejak dikaitkan dengan pekerjaan di Bayern. Die Roten mengincar Ragnick untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Thomas Tuchel.
“Saya menjadi bos timnas Austria dengan sepenuh hati,” kata Rangnick dalam pernyataannya, Kamis (5/2/2024) pekan lalu, menegaskan kesetiaannya kepada timnya. “Saya sangat menikmati tugas ini dan bertekad untuk terus sukses di jalur yang kami pilih.”
Meski demikian, keputusan Rangnick bukanlah penolakan dari Bayern Munchen. Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan keputusan tim dan tujuan bersama. “Konsentrasi penuh kami ada pada Kejuaraan Eropa. Kami akan melakukan segalanya untuk melangkah sejauh mungkin,” tambahnya.
Pelatih berusia 65 tahun itu pertama kali dikaitkan dengan Bayern Munich pada 24 April. Di tengah spekulasi yang berkembang, Rangnick sendiri belum yakin apakah akan menerima tawaran tersebut.
Sebaliknya, Rangnick memilih tantangan yang sama besarnya, memimpin timnas Austria. Kepindahan tersebut merupakan pilihan yang mengejutkan mengingat masa lalu mengecewakan yang dihadapinya sebagai manajer sementara Manchester United.
Jika gagal mendatangkan Ragnick, Munich kini harus bekerja keras mencari sosok yang tepat menggantikan Tuchel. Pesaing lainnya termasuk Zinedine Zidane dan Julian Nagelsmann.
Ralf Rangnick menjadi nama yang memancarkan kekuatan dan kesuksesan di dunia sepak bola. Bagi yang mengenalnya, ia tak hanya menjadi pelatih, tapi juga arsitek di balik kesuksesan beberapa klub papan atas Eropa.
Pada tahun 2011, Rangnick mendapat pengakuan internasional ketika ia membawa Schalke ke semifinal Liga Champions. Prestasi ini diikuti dengan kesuksesan lebih lanjut ketika ia memimpin Hoffenheim ke Bundesliga, memenangkan promosi berturut-turut pada 2007–08 dan 2008–09.
Mungkin warisan terbesar Rangnick terletak pada perannya sebagai direktur sepak bola di RB Leipzig dan FC Salzburg. Di sini ia membantu membangun dua kekuatan besar Eropa, memperkenalkan strategi inovatif dan menciptakan banyak talenta muda yang menjadi sorotan dunia.
Kehadiran Rangnick di timnas Austria membawa angin segar bagi sepak bola Austria. Menuju Euro 2024, Austria tampil impresif, hanya mencatatkan satu kekalahan dan delapan kemenangan dalam 10 pertandingan. Ini adalah bukti nyata pengaruh dan kepemimpinan Rangnick.