harfam.co.id, JAKARTA – Ilmuwan dari Universitas Birmingham Inggris sedang mengembangkan “lolipop” yang dapat membantu mendeteksi kanker mulut. Dengan cara ini, pasien tidak perlu diperiksa dengan metode yang menyakitkan dan invasif.
Mengutip laman independen, Sabtu (23/3/2024), peneliti menerima dana sebesar 350 ribu poundsterling (sekitar Rp 6,97 miliar) untuk membuat prototipe permen lolipop. Pendanaan disediakan oleh Cancer Research UK dan Dewan Penelitian Ilmu Pengetahuan Fisika dan Teknik.
Lolipop terbuat dari bahan bernama smart hydrogel yang awalnya dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Birmingham. Tim saat ini sedang melakukan kelompok fokus untuk menentukan rasa lolipop.
Idenya adalah membuat pasien menghisap lolipop, sehingga memindahkan sampel yang terperangkap dalam hidrogen. Menurut peneliti, hidrogel bekerja seperti jaring ikan dengan “menangkap” protein beserta umpannya, yang dapat menjadi penanda kanker.
“Jaring” tersebut nantinya dapat dibuka di laboratorium untuk melepaskan protein untuk dianalisis. Menurut Ruchi Gupta, profesor biosensor di Universitas Birmingham, hidrogel pintar memiliki potensi besar untuk mendeteksi kanker mulut.
“Kami sangat bersemangat untuk memulai tahap berikutnya dari proyek ini. Kami berharap menjadi yang pertama dalam menciptakan perangkat yang membuat diagnosis kanker mulut lebih mudah bagi pasien dan dokter untuk menggunakannya,” kata Gupta.
Saat ini, kanker mulut didiagnosis dengan memasukkan selang fleksibel di ujung selang melalui hidung atau mulut dan melakukan biopsi untuk pemeriksaan. Prosedur ini invasif, menyakitkan dan memakan waktu, serta memerlukan keahlian khusus ahli endoskopi.
Iain Foulkes, kepala eksekutif Cancer Research and Innovation UK, mengatakan biopsi dan nasoendoskopi sebenarnya merupakan standar emas untuk mendeteksi kanker mulut. Namun, hal ini memerlukan banyak keterampilan dan dapat membuat pasien frustasi.
“Kami menginginkan tes alternatif yang akurat, cepat dan mudah digunakan yang dapat membantu mendiagnosis kanker mulut. Proyek ini merupakan langkah awal yang menarik menuju cara baru untuk mendeteksi kanker mulut secara dini,” kata Foulkes.