December 21, 2024
Kenali Gejala Depresi Ringan yang Masih Sering Diabaikan, Waspadai Sejak Dini

Kenali Gejala Depresi Ringan yang Masih Sering Diabaikan, Waspadai Sejak Dini

0 0
Read Time:3 Minute, 52 Second

harfam.co.id, Jakarta Merasa sedih atau kecewa dari waktu ke waktu merupakan hal yang wajar dirasakan seseorang. Ini bisa berarti Anda mengalami lebih sedikit stres. Depresi ringan merupakan suatu kondisi yang perlu ditangani dengan hati-hati.

Selain menyebabkan perasaan sedih yang normal, depresi ringan diketahui menyebabkan perasaan putus asa yang kronis. Gejala depresi ringan seringkali diabaikan, mulai dari rasa sedih dan kecewa yang tiba-tiba.

Meski termasuk salah satu bentuk depresi dini, namun dengan mengenali gejala depresi ringan, Anda akan bisa mengatasi rasa lelah tersebut sejak dini. Dengan cara ini, kesehatan mental Anda akan selalu terjaga.

Berikut harfam.co.id mengulas gejala depresi ringan yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/04/2024).

Dikutip dari Healthline Depresi ringan melibatkan lebih dari sekadar perasaan sedih yang bersifat sementara. Gejala depresi ringan ini dapat berlangsung selama beberapa hari dan cukup terlihat hingga mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Depresi ringan dapat menyebabkan, yaitu: Mudah tersinggung atau marah Perasaan putus asa Rasa bersalah dan putus asa Perasaan bersalah dan putus asa Membenci diri sendiri Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu Anda sukai atau nikmati. Rasa sakit dan nyeri sepertinya tidak memiliki penyebab langsung atau muncul secara tiba-tiba. Kantuk dan kelelahan di siang hari Insomnia Perubahan nafsu makan yang signifikan Perubahan atau penurunan berat badan Perilaku sembrono, seperti penyalahgunaan alkohol dan narkoba atau perjudian

Jika gejala Anda menetap hampir sepanjang hari, rata-rata empat hari seminggu selama dua tahun, Anda mungkin didiagnosis menderita depresi terus-menerus. Kondisi ini disebut juga distimia.

Meskipun depresi ringan sering terjadi, depresi ini merupakan depresi yang paling sulit didiagnosis. Sangat mudah untuk mengabaikan gejalanya dan menghindari mendiskusikannya dengan dokter Anda.

Meskipun terdapat tantangan dalam diagnosis, depresi ringan adalah yang paling mudah diobati. Perubahan gaya hidup tertentu dapat meningkatkan kadar serotonin di otak, yang dapat membantu melawan gejala depresi ringan ini.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cara mengatasi depresi ringan adalah dengan mengubah gaya hidup. Perubahan gaya hidup yang bermanfaat meliputi: Olahraga setiap hari. Ikuti jadwal tidur. Makanlah makanan bergizi yang kaya akan buah-buahan dan sayur-sayuran. Berlatih yoga atau meditasi. Lakukan aktivitas yang mengurangi stres, seperti menulis, membaca, atau mendengarkan musik. Hindari minum alkohol dan obat-obatan terlarang. Pastikan Anda meminum obat yang diresepkan dokter dengan benar dan secukupnya. Pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang suplemen makanan atau obat apa pun yang Anda pakai, termasuk obat tradisional. Temukan aktivitas yang Anda sukai. Jangan ragu untuk melakukan terapi untuk mengatasi kondisi ini. Carilah teman yang positif, suportif, dan penuh perhatian.

Cara lain untuk mengobati depresi ringan termasuk pengobatan alternatif, seperti meminum St. St.John’s wort. Suplemen John’s Wort dan melatonin. Namun, suplemen makanan dapat mengganggu pengobatan tertentu. Pastikan untuk bertanya kepada dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen antidepresan apa pun.

Kelas antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat digunakan dalam beberapa kasus. Namun seringkali lebih efektif pada orang dengan bentuk depresi yang lebih parah. Depresi yang berulang sering kali memberikan respons yang lebih baik terhadap perubahan gaya hidup dan jenis terapi bicara, seperti psikoterapi, daripada pengobatan.

Meskipun pengobatan mungkin tidak diperlukan, depresi ringan tidak akan hilang dengan sendirinya. Faktanya, jika tidak ditangani, depresi ringan bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius. Untuk itu, jika Anda mengalami gejala depresi ringan, segera konsultasikan ke dokter.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, jika gejala ringan tidak segera ditangani, maka akan berkembang menjadi depresi sedang hingga berat. Dalam hal tingkat keparahan gejala, depresi sedang lebih tinggi dibandingkan kasus ringan. Depresi sedang dan ringan memiliki gejala serupa. Selain itu, stres sedang dapat menyebabkan: Masalah harga diri Penurunan produktivitas Perasaan tidak berharga Meningkatnya kepekaan Kecemasan berlebihan

Perbedaan utamanya adalah gejala depresi sedang cukup parah sehingga menimbulkan masalah di rumah dan di tempat kerja. Anda mungkin juga mengalami kesulitan besar dalam kehidupan sosial Anda.

Depresi sedang lebih mudah didiagnosis dibandingkan kasus parah karena gejalanya berdampak lebih besar pada kehidupan sehari-hari. Namun kunci untuk mendapatkan diagnosis adalah memastikan Anda berbicara dengan dokter tentang gejala yang Anda alami.

SSRI, seperti sertraline (Zoloft) atau paroxetine (Paxil), mungkin diresepkan. Obat ini membutuhkan waktu enam minggu untuk memberikan efek penuh. Terapi perilaku kognitif (CBT) juga digunakan pada beberapa kasus depresi sedang.

Sedangkan akibat stres berat (hebat), gejalanya menjadi semakin parah dan terlihat jelas, bahkan oleh orang yang dicintai sekalipun. Periode depresi berat berlangsung rata-rata enam bulan atau lebih. Terkadang depresi berat bisa hilang setelah beberapa saat, namun bisa muncul kembali pada beberapa orang.

Diagnosis sangat penting untuk depresi berat dan memerlukan waktu yang sensitif. Bentuk-bentuk depresi berat juga dapat menyebabkan: Delusi Perasaan ingin pingsan Pikiran atau perilaku untuk bunuh diri.

Depresi berat perlu ditangani sesegera mungkin. Dokter Anda kemungkinan besar akan merekomendasikan SSRI dan jenis terapi bicara lainnya untuk mengobatinya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link