harfam.co.id, Jakarta – Bintang Korea Selatan Kim Seon Ho memiliki hobi yang cukup unik di tengah kesibukannya di dunia hiburan. Salah satu hobinya yang sangat ia sukai adalah berjalan kaki berjam-jam. Meski terlihat sederhana, namun kegiatan ini memiliki manfaat yang besar bagi Kim Seon Ho.
Dalam wawancara di channel YouTube “By PDC” yang ditayangkan pada Sabtu, 24 Februari 2024, Kim Seon Ho yang kini tengah disibukkan dengan sandiwara panggung berjudul “Realize Happiness” gemar berjalan kaki dari rumah menuju tempat kerjanya. Daerah
“Kemudian saya akan masuk kelas lain di gym dan berolahraga selama tiga jam. Lalu saya akan pulang dari gym selama satu jam. Saya berolahraga total enam jam sehari,” ujarnya. kutipan video. yang dilihat lebih dari 170.000 kali pada 27 Februari 2024
Aktor berusia 38 tahun itu kemudian menyebutkan manfaat berjalan kaki, dengan mengatakan: “Jika saya tidak melakukannya, saya akan berada di tempat tidur dan tidur di rumah. Ini tidak baik untuk kesehatan mental saya. Berjalan seperti ini sangat bagus.” ” Ini membantu saya.” Hubungan antara berjalan kaki dan kesehatan mental
Jalan kaki memiliki manfaat yang luar biasa tidak hanya untuk kesehatan fisik, tapi juga untuk kesehatan mental. Aktivitas sederhana ini dapat memberikan efek positif pada suasana hati dan kesejahteraan mental Anda secara keseluruhan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental lebih banyak terjadi di perkotaan dibandingkan di pedesaan. Misalnya, studi meta-analitik tahun 2012 menemukan peningkatan risiko skizofrenia pada orang yang tinggal di perkotaan.
Dalam studi tahun 2011 bertajuk “Kehidupan Kota dan Pendidikan Perkotaan Mempengaruhi Proses Neural Stres Sosial pada Manusia,” Florian Lederbogen menemukan bahwa orang yang tinggal di perkotaan mengalami peningkatan aktivitas di amigdala, bagian otak yang mengontrol emosi dan rasa takut. menekankan
Para peneliti dari Liz Meitner Group for Environmental Neuroscience di Max Planck Institute for Human Development di Jerman juga melakukan penelitian tentang manfaat alam bagi kesehatan mental. Mereka berupaya untuk mengetahui apakah tingginya tingkat penyakit mental di wilayah perkotaan berkaitan dengan kurangnya akses terhadap alam, atau apakah tipe orang tertentu lebih tertarik untuk tinggal di lingkungan tertentu.
Sonja Sudymack, rekan predoktoral dan peneliti utama di kelompok ilmu saraf lingkungan Liz Meitner, dikutip oleh Medical News Today mengatakan bahwa sulit untuk memisahkan peran alam dan pengaruhnya terhadap otak atau apakah individu memilih untuk hidup di tempat tertentu. Di daerah pedesaan atau perkotaan.
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti memeriksa aktivitas otak menggunakan pemindaian MRI terhadap 63 partisipan sebelum dan sesudah berjalan kaki selama 1 jam di luar ruangan. Hasilnya menunjukkan bahwa aktivitas di area otak yang terlibat dalam proses stres menurun setelah berjalan-jalan di alam terbuka.
Sudimak mengatakan temuan ini penting karena merupakan yang pertama menunjukkan hubungan sebab akibat antara paparan alam dan perubahan otak terkait stres. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana berjalan di alam dapat berkontribusi terhadap kesehatan mental.