September 21, 2024
Pasien Diabetes Tak Disarankan Olahraga Jelang Buka Puasa, Dokter Ungkap Alasannya

Pasien Diabetes Tak Disarankan Olahraga Jelang Buka Puasa, Dokter Ungkap Alasannya

0 0
Read Time:2 Minute, 7 Second

harfam.co.id, Jakarta Orang yang berpuasa disarankan untuk berolahraga sebelum berbuka. Namun hal ini tidak berlaku bagi penderita diabetes.

Menurut Melissa Dieh Puspitsari, dokter spesialis penyakit dalam di Eka Hospital Bekasi, penderita diabetes sebaiknya menghindari olahraga berat saat berpuasa. Bisa dikatakan, ia telah berbuka puasa sejak subuh.

“Jika penderita diabetes ingin berolahraga, sebaiknya berolahraga 1 hingga 2 jam setelah puasa. “Olahraga setelah berbuka puasa dapat membantu mengontrol gula darah,” kata Melissa dalam jumpa pers, Rabu, 27 Maret 2024.

Berolahraga sebelum puasa tidak dianjurkan bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan risiko hipoglikemia jika kadar gula darah turun di bawah normal.

“Hindari berolahraga sebelum berpuasa,” saran Melissa.

Memilih olahraga atau aktivitas fisik seharusnya tidak menjadi beban bagi penderita diabetes yang berpuasa. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda dianjurkan.

Sebagai catatan, tidak semua penderita diabetes disarankan berpuasa di bulan Ramadhan. Pasalnya, situasi setiap pasien berbeda-beda tergantung jenis risikonya.

Menurut Melissa, ada 3 jenis faktor risiko penderita diabetes yang tidak dianjurkan berpuasa. Terdapat risiko yang sangat tinggi dalam tiga kategori; Risiko tinggi dan risiko rendah hingga sedang.

Pasien berisiko tinggi tidak disarankan berpuasa selama Ramadhan karena takut memperburuk penyakitnya. Penderita diabetes berisiko tinggi adalah pasien dengan kondisi berikut: Hipoglikemia berat selama 3 bulan terakhir Ramadhan. Riwayat sering hipoglikemia. Hipoglikemia yang tidak terdiagnosis (hipoglikemia tanpa disadari). Kontrol glikemik buruk yang persisten. Diabetes melitus (DM) tipe 1. Penyakit kritis. Koma karena hiperglikemia selama 3 bulan terakhir Ramadhan. Saya melakukan aktivitas fisik yang berat. kehamilan Pasien ginjal yang menjalani hemodialisis/cuci darah rutin.

Risiko lain lebih besar bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa selama Ramadhan. Puasa selama Ramadhan juga tidak dianjurkan bagi pasien berisiko tinggi.

Pasien berisiko tinggi meliputi: hiperglikemia sedang (yaitu glukosa darah 150-300 mg/dL atau HbA1c 7,5-9 persen); Fungsi ginjal memburuk. Tinggallah sendiri dan terima terapi insulin atau sulfonilurea. Usia lanjut dengan komplikasi. Menderita diabetes melitus dengan penyakit jantung stroke atau penyumbatan pembuluh darah.

Kategori ketiga adalah risiko ringan-sedang. Pasien diabetes dalam kategori risiko ini dapat berpuasa selama Ramadhan setelah berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya.

Pasien dengan risiko diabetes ringan-sedang adalah mereka yang diabetesnya dikontrol hanya dengan terapi gaya hidup atau pengobatan DM oral.

Jika Anda mendapat lampu hijau dari dokter Anda. Penderita diabetes ringan-sedang sebaiknya menghindari kebiasaan makan yang buruk dan berpuasa dengan benar.

Menurut Melissa, pola makan yang salah saat berpuasa bisa memicu penyakit diabetes. Beberapa hal yang dapat meningkatkan gula darah saat puasa adalah: Tidak makan sahu. Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula. Kadar gula darah tidak terkontrol sebelum Ramadhan. Menderita penyakit atau penyakit menular lainnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D
Share via
Copy link