harfam.co.id, Jakarta – Jemaah haji tahun 2024 perlahan berangkat ke Tanah Suci dan sebagian sudah sampai di Mekkah. Di puncak ibadah, banyak dari mereka yang begitu aktif hingga sempat meninjau makanan yang disediakan Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Makanan bagi jamaah haji menjadi hal yang sering disorot karena sebelumnya makanan yang diterimanya dianggap kurang memadai. Berbeda dengan ulasan tahun lalu, banyak ulasan positif mengenai musim haji 2024.
“MasyaAllah banyak yang tanya dan bilang lauk haji hanya tempe atau sederhana sekali, kami baru dua kali makan lauk tempe dan kami sangat menantikannya. Kalau lauk pauknya, tidak pernah tempe, selalu ada .a persahabatan seperti di video ini,” tulis @reynand di Tiktok, Minggu 2 Juni 2024.
Dia menunjukkan kepada kami semangkuk nasi dengan fillet ikan tali yang digoreng dengan adonan. Tak lupa, ada juga tempe goreng yang dirindukan jamaah dari menu khas Indonesia.
“Tidak murah kalau beli sendiri, setiap hari lauknya selalu berganti-ganti antara ayam, ikan fillet, ikan goreng, atau daging. Masya Allah kami tamu Tuhan dilayani dengan sangat baik. PPIH. Jasa Indonesia,” lanjutnya dalam keterangannya.
Jamaah haji lainnya dengan akun @pecandumicin membeberkan isi menu makan malam yang diterimanya. “Oh, mewah sekali nak, ikan teri dan daging ikan air tawar,” ucapnya sambil membuka kotak bekalnya.
“Makanan hajinya gimana? Jangan takut kelaparan di Tanah Suci, semua sudah disiapkan pemerintah,” ujar akun @e.kopurwanto di TikTok yang diunggah 14 Mei 2024.
Ia menginformasikan, setiap jamaah akan mendapat tiga kali makan. Orang yang ditunjuk untuk mengambil makanan dari restoran adalah Karom dan Karu, yaitu koordinator yang akan membagikan langsung ke ruang jemaah.
Untuk sarapan pagi, makanan akan dibagikan maksimal pukul 05.00-07.00. Sedangkan pukul 12.00-14.00 dan makan malam pukul 17.00-19.00 waktu Arab Saudi.
Disarankan untuk segera mengkonsumsi makanan yang diterima, karena batas waktunya sudah tertera pada kemasan. Ia mengingatkan jamaahnya untuk tidak memanjakan diri dengan makanan karena dibutuhkan tenaga ekstra selama menunaikan ibadah haji agar tetap sehat dan kuat secara jasmani.
“Kita akan banyak jalan kaki dan sedikit tidur,” ucapnya sambil menegaskan kita harus berdoa sebelum makan agar makanan yang dikonsumsi bisa membawa keberkahan.
Konten mengenai makanan haji pun mendapat reaksi beragam dari warganet, terutama dari jemaah haji yang hendak berangkat ke Mekkah. Diantaranya juga berdoa agar bisa mencicipi menu tersebut dan diundang menunaikan ibadah haji.
Kalorinya tidak dicantumkan, tapi ini masakan dari Indonesia, tulis warganet.
“Kemarin hanya tempe dan gorengan. Masih kalah jauh dengan nasi kotak para pekerja di Taiwan. Bahannya lengkap, sayurnya ada 3 macam, 2 macam, misalnya ayam atau tahu, telur atau ikan,” kata lain. . .
“Sebenarnya lebih enak makan ayam, ikan atau daging, bukan hanya tempe, saya punya tempe tapi ada lauk lainnya,” jawab produsen bahan tersebut. “Alhamdulillah… Seharusnya aku sudah berada di Mekkah saat berangkat haji tahun 2012,” sahut yang lain. “Alhamdulillah semoga sejahtera,” doa warganet.
“Makanlah snack sesekali, makanan di sana enak,” saran yang lain. “Dulu aku sering menguap sampai bosan, tapi aku bersyukur Alhamdulillah,” tulis salah satu warganet.
Mengutip saluran berita harfam.co.id, 7 September 2023, Kementerian Agama terus memaksimalkan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Hilman Latif, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, mengatakan biaya proyek haji sangat besar dan mencapai 19 triliun dolar setiap musimnya. Salah satu kebutuhan terbesarnya adalah penyediaan bahan pangan bagi jemaah haji yang setara dengan sekitar Rp 2 triliun.
Oleh karena itu, lanjut Hillman, perlu adanya perjanjian kerja sama yang adil dan saling menguntungkan dengan vendor terkait. “Kami mendorong dapur katering untuk menggunakan produk Indonesia sebanyak-banyaknya. Tendang dapur-dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia,” kata Hillman dalam Rapat Aksi Nasional Evaluasi Penyelenggaraan Haji 1444 H/2023 M di Bandung . 7 September 2023.
“Cek dapur-dapur yang sudah bagus dan perluas. Dapur-dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, tarik saja,” tegasnya.